Arifin menyampaikan bahwa emisi karbon yang dihasilkan PLTU Suralaya sangat berat.
"Saya sendiri kan pernah terbang, pernah terbang di atas wilayah itu, dan memang berat tuh emisinya di daerah sana, Cilegon, banyak industri, kemudian pembangkitnya gede ya," katanya.
Jika melihat potensi energi baru terbarukan di Jawa, jumlahnya dinilai tidak cukup untuk mendukung kebutuhan energi yang ada.
Oleh sebab itu, harus ada sambungan transmisi dari Sumatera untuk mendukung pasokan energi untuk menggantikan PLTU Suralaya.
Namun, Arifin mengakui bahwa pembangunan infrastruktur transmisi ini harus dilakukan secara bertahap.
Maka, ESDM menegaskan bahwa tanpa infrastruktur transmisi yang memadai, energi baru tidak akan bisa masuk ke jaringan listrik nasional.
"Jawa ini kalau kita melihat potensi-potensi yang di energi-energi barunya, itu nggak cukup untuk bisa mensuport, harus ada sambungan dari Sumatera nanti ke depan. Tapi itu kan kita harus melakukannya bertahap," jelasnya.
Load more