Hal itu berdampak pada kesuksesan efisiensi dan akurasi distribusi BBM subsidi sehingga PT Pertamina (Persero) berhasil meraih Enterprise Innovation Awards 2024 yang diselenggarakan oleh ASEAN Innovation Business Platform (AIBP) beberapa waktu lalu.
“Penerapan AI exception signal untuk mengolah data transaksi dari digitalisasi SPBU yang diterapkan oleh Pertamina menghasilkan cost avoidance (penghindaran biaya) Pertamina yang signifikan serta mengurangi penyimpangan distribusi BBM subsidi,” kata Sigit dalam keterangan resminya.
Di sisi lain, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, mengungkapkan juga membenarkan bahwa perusahaan telah memakai AI untuk mengelola bisnis dari hulu ke hilir secara terintegrasi.
"Kita sudah mulai menggunakan AI untuk mengolah dan analisa data secara lebih cepat sehingga pengambilan keputusan bisa dilakukan dengan akurat," kata Nicke.
Penerapan teknologi AI oleh pemerintah dan PT Pertamina menunjukkan potensi besar dalam efisiensi pengelolaan subsidi BBM dan penerimaan negara.
Dengan penghematan yang bisa mencapai hingga Rp50 triliun, Indonesia dapat memanfaatkan anggaran tersebut untuk kebutuhan lain yang lebih mendesak. (rpi)
Load more