Jakarta, tvOnenews.com - Rumah mode terkemuka Dolce & Gabbana kembali membuat heboh dengan peluncuran produk parfum terbarunya. Alih - alih menyasar manusia kaya dan kelas atas, parfum mahal dari produsen fesyen mewah ini ditujukan buat anjing peliharaan (parfum anjing).
Dolce & Gabbana telah meluncurkan produk parfum terbarunya untuk anjing peliharaan yang diberi nama merek "Fefe". Parfum yang diklaim bebas alkohol ini dibuat sebagai peringatan untuk mengenang anjing pudel sang pendiri Domenico Dolce.
Sebagai produk untuk anjing peliharaan, Fefe diklaim telah didesain sesuai dengan protokol keamanan untuk kosmetik hewan peliharaan. Oleh sebab itu, parfum anjing ini dijamin memiliki tingkat keamanan produk yang sebanding dengan parfum untuk manusia.
Dalam pernyataan yang dirilis oleh Dolce & Gabbana juga disebutkan bahwa Fefe diproduksi dengan pengawasan ketat Bereau Veritas Italia, yakni sebuah perusahaan terkemuka dan reputasi hampir seabad yang fokus pada pengujian, inspeksi, dan sertifikasi.
"Pengakuan terhadap protokol keamanan ini dijamin oleh Bereau Veritas Italia, perusahaan yang terlibat menunjukkan sensitivitasnya dalam menghasilkan produk yang menjamin keamanan dan respek terhadap binatang, yang sesuai dengan standar yang ditetapkan," sebut Dolce & Gabbana.
Lebih lanjut dijelaskan, seluruh pemilik anjing yang sudah berkonsultasi menyebutkan bahwa aroma parfum Fefe ini "lebut dan diterima dengan baik oleh anjing peliharaannya". Bukan hanya pemilik anjing, Dolce & Gabbana juga mempromosikan ulasan positif yang diberikan oleh dokter hewan.
Masih Kontroversi
Meski diklaim aman, ternyata tidak semua dokter hewan menyetujui penggunaan parfum untuk anjing. Parfum disebut bisa mempengaruhi kemampuan atau indra penciuman anjing, sekaligus menutupi bau yang bisa saja menjadi simptom adanya penyakit hewan peliharaan.
"Anjing mengenali dirinya melalui bau, dan juga mengenal orang melalui bau," kata Federico Coccia, seorang dokter hewan di Roma, Italia yang memegang gelar doktor dari University of Teramo.
"Ketika anjing peliharaan datang, melihat anda, menggoyangkan ekor, tapi pertama kali akan mencium aroma dan mengenali anda karena dia mengenali bau. Olh sebab itu, bau - bauan ini seharusnya tidak dirubah," kata Coccia.
Dia juga menyebutkan kekhawatirannya terhadap penyakit dermatologis saat ini yang bisa menjadi masalah jika bau alami anjing peliharaan ditutupi parfum. "Dalam kasus sebaceous dermatitis (penyakit kulit anjing), misalnya, adanya bau akan melengkapi diagnosa oleh dokter," jelasnya.
Oleh sebab itu, penggunaan parfum anjing ini dikhawatirkan akan mempersulit dokter hewan untuk mendiagnosa secara tepat penyakit spesifik yang dialami binatang peliharaan.
Namun, dukungan terhadap parfum anjing ini juga banyak datang dari para pemilik anjing peliharaan yang terbiasa merawat binatang kesayaangannya secara berlebihan, termasuk perawatan bulu dan tampilan luar.
"Anjing tinggal bersama dengan kita, jadi adanya anjing dengan aroma parfum yang duduk di sofa di sebelah kita akan selalu lebih menyenangkan," kata Aliof Rilova Tano, seorang antusias anjing di salah satu butik fesyen khusus buat anjing peliharaan di Roma.
Meski mendapat dukungan, tidak semua pemilik anjing yang berniat untuk menggunakan parfum untuk peliharaannya. "Khussnya parfum mewah dan mahal, ini tampaknya terlalu berlebihan," kata Francesca Castelli, seorang pemilik anjing peliharaan. (AP)
Load more