Sebagian besar impor tersebut berasal dari Kaltim, karena kebutuhan energi di China yang tetap tinggi.
Ekonomi Kaltim yang tumbuh 5,85% (yoy) juga menunjukkan pertumbuhan tinggi dalam lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib, mencapai 25,5%.
"Sedangkan dari sisi pengeluaran, komponen pengeluaran konsumsi pemerintah (PK-Pemerintah) mengalami pertumbuhan tertinggi yang mencapai 26,18%," kata Yusniar.
Pada triwulan II-2024 dibandingkan triwulan sebelumnya, ekonomi Kaltim tumbuh 1,67%. Dari sisi produksi, lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib tumbuh 24,09%, sedangkan dari sisi pengeluaran, komponen PK-Pemerintah tumbuh sebesar 88,37%.
Pertumbuhan ekonomi yang positif pada triwulan II-2024 terjadi di semua provinsi di Pulau Kalimantan, dengan Kaltim memberikan kontribusi tertinggi sebesar 47,77% terhadap nilai tambah regional Kalimantan.
"Perekonomian Kaltim triwulan II-2024 berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp214,64 triliun, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan mencapai Rp141,34 triliun," jelas Yusniar.
Secara kumulatif, ekonomi Kaltim pada semester I-2024 dibanding semester I-2023 tumbuh sebesar 6,54% (c-to-c). Pertumbuhan ini mencerminkan dampak positif dari proyek pembangunan di IKN serta permintaan global yang tinggi terhadap batu bara. (rpi)
Load more