"Proyek ini adalah PSN jadi urusannya bukan hanya ESDM lagi, ini urusannya Presiden. Karena menurut saya penanganannya juga harus lebih besar, lebih kuat, lebih perhatian, lebih prioritas baik dari kita selaku pelaksananya ESDM maupun juga dari kontraktornya," lanjut Dadan.
Dadan juga mengapresiasi kerja tim, terutama Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ), yang telah bekerja dengan baik dalam proses ini.
Direktur Perencanaan Pengembangan Infrastruktur Migas, Laode Sulaiman, mengungkapkan bahwa nilai kontrak dari proyek konstruksi terintegrasi ini mencapai sekitar Rp2,8 triliun atau tepatnya Rp2.789.614.100.62.
Mengikuti arahan Plt. Dirjen Migas, proyek pipanisasi sepanjang 245 kilometer (km) ini akan dilakukan dalam tiga tahapan dan dikerjakan secara paralel agar selesai tepat waktu.
"Pembangunan Cisem Tahap II sepanjang 245 km yang dibagi menjadi tiga segmen yaitu dari Batang Semarang sepanjang 67 km, dari Pemalang - Cirebon sepanjang 108 km, dan dari Cirebon - Kandang Haur Timur sepanjang 74 km yang mana nantinya akan dilakukan pembangunan secara paralel dari 3 ruas ini agar bisa mengejar selesainya proyek pembangunan pipa ini pipanya bisa harus ready di akhir 2025 dan di triwulan I tahun 2026 itu sudah dapat dialiri gas," tutur Laode.
Penandatanganan kontrak ini menandai langkah penting dalam pengembangan infrastruktur energi di Indonesia, dengan harapan proyek ini dapat meningkatkan ketersediaan energi nasional dan mendukung pertumbuhan ekonomi. (rpi)
Load more