"Sayur dari petani lokal digilir. Juga kebutuhan protein didapatkan dari peternak di sekitar sekolah yang ada," katanya pula.
Sebagai contoh, telur dengan harga Rp25 ribu per kilogram yang berisi 17 butir dapat dibagi menjadi tidak lebih dari Rp2 ribu per anak. Beras seharga Rp15 ribu per kilogram dapat dimanfaatkan untuk 12 anak.
"Nanti ditambahi sayur, vitamin, dan lain-lain. Pasti ketemunya tidak akan tinggi," ujar Muhadjir.
Program makan siang gratis dengan diversifikasi pangan seperti nasi jagung ini bertujuan untuk memanfaatkan sumber daya lokal dan memberikan pendidikan tentang gizi yang baik kepada generasi muda.
Muhadjir Effendy berharap usulan ini dapat diterima dan diimplementasikan oleh presiden terpilih, demi meningkatkan kesehatan dan pengetahuan gizi anak-anak Indonesia.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian (Menperin) Kartasasmita juga sempat mengusulkan alternatif lain untuk program makan bergizi gratis.
Menperin mengatakan bahwa beras analog sagu dapat menjadi opsi bahan utama makanan pokok selain nasi.
Load more