Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan kesiapan untuk mempertemukan CEO TikTok Shou Zi Chew dan CEO YouTube Neal Mohan dengan Presiden RI.
Maksud Erick Thohir untuk mempertemukan pihak-pihak tersebut adalah guna membahas potensi investasi di sektor ekonomi digital.
Hal itu disampaikan oleh Erick saat dijumpai di Gedung Nawasena Mandiri Corporate University di Jakarta, Selasa malam.
“Mereka janji mau ke Indonesia, tapi saya belum dapat black and white-nya (surat resmi) kalau mereka mau datang. Saya tunggu aja. Saya bilang, kalau memang nanti mereka ke Indonesia, saya siap mempertemukan mereka dengan Presiden Jokowi ataupun Prabowo (jika sudah menjabat presiden) ke depan,” katanya dikutip pada Rabu (31/7/2024).
Erick mendorong adanya diskusi yang produktif dengan TikTok dan YouTube mengenai potensi investasi dan upaya menjaga budaya Indonesia di tengah masifnya penggunaan platform media sosial oleh generasi muda.
“Kultur-kultur yang sudah baik, kultur-kultur Asia, ini juga menjadi bagian supaya mereka (TikTok dan YouTube) jaga. Dan siapa tahu, banyak juga konten-konten yang mendidik yang bisa juga di-sharing ke bangsa lain,” kata dia.
Pada Jumat (26/7), Erick mengunggah foto bersama CEO TikTok Shou Zi Chew dan CEO YouTube Neal Mohan di akun Instagram-nya. Pertemuan itu berlangsung saat makan malam di Museum Louvre, Prancis.
Dalam keterangan yang dia tulis, Erick menyebut bahwa dirinya membahas potensi ekonomi digital Indonesia yang akan mencapai Rp4.500 triliun bersama kedua CEO tersebut.
Mohan dan Chew, tulis Erick, mempercayai potensi ekonomi digital Indonesia dan menyatakan siap untuk mendukung pengembangannya.
Saat dikonfirmasi, Erick menjelaskan bahwa pertemuan itu terjadi selama acara International Olympic Committee (IOC) di Prancis di mana dirinya diundang sebagai anggota IOC. Saat itu, Erick mendapat kesempatan untuk duduk di dekat Mohan dan Chew.
“Lucu saja ketika ada dua perusahaan besar bersaing duduk di satu meja. Dan di situ kesempatan saya pitching. Pitching dalam arti bahwa ekonomi digital di Indonesia itu potensinya luar biasa, akan mencapai Rp4.500 triliun,” jelas dia.
Erick berharap TikTok dan YouTube dapat berinvestasi di Indonesia. Menurutnya, potensi ekonomi digital di Indonesia harus dimaksimalkan bersama dan tidak hanya menjadikan Indonesia sebagai pasar, mengingat potensi ekonomi besar di Asia Tenggara.
“Kalau saya, maunya mereka investasi lagi karena pertumbuhan ekonomi di Indonesia itu tidak lain salah satunya dari investasi. Dan itu sebagai alat pembukaan lapangan pekerjaan yang bisa lebih dimaksimalkan,” kata Erick.
Dengan rencana ini, diharapkan Indonesia dapat menarik lebih banyak investasi di bidang ekonomi digital dan menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan untuk masyarakat. (rpi)
Load more