Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyinggung Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah yang menerima izin usaha pertambangan (IUP) dari pemerintahan Presiden Jokowi.
Hal itu disampaikan pada pidato politiknya dalam acara Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) 2024 Partai Perindo.
“Orang urusan tambang aja sekarang pada heboh. Woah mau nyari tambang, mau nyari tambang,” kata Megawati di iNews Tower, Jakarta Pusat, Selasa (30/7/2024).
Presiden ke-5 RI itu menyayangkan sikap sejumlah pihak yang memperebutkan pengelolaan tambang. Dia lantas menyindir stok beras di Indonesia yang mulai menipis.
“Makan noh tambang iku (itu), nanti kalau sudah enggak ada beras terus piye (gimana),” ucap Megawati.
Sebagai informasi, NU dan Muhammadiyah telah memutuskan untuk menerima IUP dari pemerintah. Keputusan pengelolaan tambang itu lebih dulu diterima NU, kemudian disusul oleh Muhammadiyah.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan keputusan pihaknya menerima izin usaha pertambangan (IUP) untuk fokus meningkatkan keadilan dan kesejahteraan sosial.
"Muhammadiyah siap menerima (izin) pengelolaan tambang itu karena pertimbangan pokok ingin mewujudkan keadilan dan kesejahteraan sosial bagi orang banyak," ungkap Haedar dalam konferensi pers di Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta, Minggu (28/7/2024).
Sementara itu, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ulil Abshar Abdalla mengungkap bahwa NU serius dalam pengelolaan tambang dihibahkan oleh pemerintah.
Ulil mengaku PBNU telah membentuk PT khusus dalam pengelolaan tambang sejak melakukan pengajuan IUP.
“Nanti kita kelola sesuai aturan dan PBNU sudah membentuk PT khusus untuk mengelola tambang ini," ujar Gus Ulil sapaan akrabnya kepada wartawan usai di acara Grand Syekh Al-Azhar Sheikh Prof. Dr. Ahmed El-Tayeb di Pullman Jakarta Central Park di Jakarta Barat, Rabu (10/7/2024). (saa/rpi)
Load more