Bank Jago mencatat, kinerja penyaluran kredit juga terdorong berkat skema partnership atau channeling yang semakin erat dengan ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya.
Sampai dengan akhir kuartal II 2024, penyaluran kredit Bank Jago tumbuh sebesar 40% yoy atau mencapai Rp15,7 triliun.
Kinerja positif itu diiringi dengan kualitas dalam penyaluran kredit, tercermin dari rendahnya rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross yang sebesar 0,4%.
Terjaganya pertumbuhan kredit yang berkualitas membuat Bank Jago membukukan laba bersih setelah pajak (net profit after tax) sebesar Rp50 miliar.
Laba bersih tersebut tumbuh 23% yoy dari perolehan semester I 2023 yang sebesar Rp41 miliar.
Di sisi lain, total aset Bank Jago juga ikut meningkat sebesar 29% yoy. Dari yang semula Rp18,9 triliun di semester I 2023, kini menjadi Rp24,2 triliun di semester I 2024.
Rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) Bank Jago mencapai 50 persen yang menunjukkan kuatnya tingkat permodalan untuk mendukung ekspansi bisnis ke depan.
Load more