Jakarta, tvOnenews.com - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian merayakan hari jadi ke-58 tahun, pada Kamis (25/7/2024).
Menko Airlangga Hartarto dalam sambutannya di Gedung Ali Wardhana, Jakarta Pusat, menegaskan bahwa kementeriannya terus bekerja keras memberikan kontribusi nyata untuk ekonomi Indonesia.
Menteri Airlangga berharap, perekonomian Indonesia akan tetap baik meskipun tengah berada dalam situasi ketidakpastian global.
Ia yakin, Indonesia akan dapat mengatasi kondisi pelemahan ekonomi global lewat daya beli di dalam negeri yang baik.
"Harapannya agar ekonomi Indonesia terus membaik di tengah ketidakpastian ini, dan di tengah pelemahan perekonomian global Indonesia perlu menjaga resiliensinya dan Indonesia punya banyak basis untuk itu termasuk kemampuan daripada daya beli di dalam negeri," kata Airlangga dalam sambutannya.
Airlangga menyampaikan bahwa Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sejak awal terbentuk pada 25 Juli 1966, telah menjadi bagian utuh dalam mengawal perekonomian Indonesia.
Kementerian yang dijabat pertama kali oleh oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX ini, akhirnya dipimpin oleh Airlangga Hartarto dalam Kabinet Indonesia Maju sejak Oktober 2019.
"Sejak saat itu, Kemenko menjadi nahkoda perekonomian nasional, dan dalam perjalanannya Kemenko Perekonomian sendiri beberapa kali berganti nama, tetapi tetap tugas dan fungsinya sama," ungkapnya.
Di era Kabinet Indonesia Maju (KIM) saat, Kemenko Perekonomian membawahi delapan Kementerian.
Dalam momentum ulang tahun ke 58 tersebut, Airlangga mengenang tantangan saat awal dirinya menjabat sebagai Menko yakni saat dihadapkan pada kondisi pandemi Covid-19.
Saat itu, negara mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu), bahkan melebarkan defisit anggaran.
Diketahui, Perpu yang dimaksud adalah Perpu Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona 2019 resmi diterbitkan pada Maret 2021. Diketahui bahwa kebijakan ini adalah upaya mitigasi dampak dari pandemi.
Semuanya dilakukan mempertahankan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam posisi yang baik di tengah kondisi dunia yang nyaris lumpuh.
"Dalam Covid-19, tantangan menjadi luar biasa, seluruh dunia tidak punya referensi dan yang dihadapi tentu masalah kesehatan, masalah kesejahteraan, masalah suplai chain untuk industri dan masalah pertumbuhan ekonomi," kenang Airlangga.
"Di saat tersebut, kita mampu di tahun kedua mendongkrak pertumbuhan ekonomi dalam satu kuartal 7 persen," imbuhnya.
Setelah berjibaku, Airlangga menyebut bahwa pemerintah kini bisa mempertahankan pertumbuhan ekonomi Indonesia di posisi 5 persen. Ia pun yakin bahwa perekonomian RI akan tumbuh tinggi ke depannya. (rpi)
Load more