Jakarta, tvOnenews.com - Resmi beroperasi sejak Juni 2024, smelter milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Manyar, Gresik, Jawa Timur, dijadwalkan mulai memproduksi katoda tembaga pada Agustus 2024.
Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas, menjelaskan bahwa produksi direncanakan untuk dimulai sebelum pertengahan Agustus.
“Rencananya kita sudah bisa mulai produksi pada Agustus, mudah-mudahan sebelum pertengahan Agustus akan mulai produksi,” kata Tony dikutip dari Antara, Kamis (18/7/2024)
Tony menyatakan bahwa Smelter Freeport Gresik memang sudah beroperasi bulan lalu, tetapi belum memulai produksi karena istilah beroperasi berarti bahwa peralatan sudah berfungsi dan terkoneksi dalam kontrol.
Untuk menghasilkan katoda tembaga, diperlukan proses lanjutan setelah peralatan saling terkoneksi, yaitu pemanasan tungku (heating up the furnace).
Suhu yang dibutuhkan untuk mengelola konsentrat tembaga harus mencapai 1.300 hingga 1.400 derajat, sedangkan saat ini pemanasan baru mencapai suhu 700 derajat dan akan distabilisasi pada suhu 800 derajat untuk jangka waktu tertentu.
Tony menambahkan bahwa ketika semua peralatan siap, terkonfirmasi, berfungsi, dan aman, barulah konsentrat dimasukkan untuk memulai tahapan produksi.
Proses yang harus dilalui konsentrat sebelum menjadi lembaran katoda tembaga meliputi tiga tahap utama, yaitu penanganan material konsentrat, peleburan di Furnace, dan pemurnian di Electrorefinery.
Konsentrat tembaga telah dikirim oleh PTFI dari Pelabuhan Amamapare di Kabupaten Mimika, Papua Tengah, ke Smelter Gresik, Jawa Timur sejak beberapa waktu lalu.
Kapal Mother Vessel (MV) Unitama Lily mengangkut total 22.000 ton konsentrat tembaga, dengan sekitar 12.000 ton dimurnikan di Smelter PTFI dan 10.000 ton lainnya dikirim ke PT Smelting Gresik.
Diketahui, proses produksi yang dimulai pada Agustus nanti merupakan tahap awal dengan kapasitas sebanyak 50 persen dan kapasitas produksi akan mencapai 100 persen pada akhir 2024.
“Nanti sampai 100 persen nya pada Desember 2024,” katanya.(ant/rpi)
Load more