"Kecuali untuk kenaikan mengejutkan dari Bank Indonesia di bulan April 2024, otoritas moneter (hanya) menunda penurunan tingkat suku bunganya, untuk menjaga daya saing mata uangnya terhadap dolar AS," tulis ADB.
Proyeksi Ekonomi
Meski ada kenaikan suku bunga, ADB tetap mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di level 5,0 persen di tahun 2024 dan juga di tahun 2025. Permintaan atau konsumsi domestik diyakini masih menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Selain itu, ADB menilai adanya penignkatan konsumsi swasta, yang ditopang oleh belanja terkait pemilu dan pilkada, serta belanja sosial pemerintah, dan turunnya tingkat inflasi dan kenaikan gaji aparatur sipil negara (ASN).
"Kenaikan konsumsi publik akan mengatasi kontribusi negatif terhadap pertumbuha ekonomi dari ekspor yang tertekan akibat meemahnya permintaan global dan volatilitas harga komoditas," sebut ADB.
Selain itu, ADB juga menyoroti masih adanya kehati-hatian dari dunia usaha selama periode pemilu yang juga turut memperlambat pertumbuhan investasi. Hal ini diyakini akan berubah seiring dengan terbentuknya pemerintahan baru. (hsb)
Load more