Jakarta, tvOnenews.com - Setelah sempat tertahan di awal pekan, harga emas domestik kembali berlanjut menguat menyusul naiknya harga emas dunia. Pada hari Selasa (16/7/2024), harga emas Antam kembali menguat dan mencetak rekor tertinggi barunya di level Rp1,403 juta per gram.
Dikutip dari laman logammulia.com, harga emas bersertifikasi PT Aneka Tambang Tbk (emas Antam), terpantau menguat Rp4 ribu per gram, dari Rp1,399 juta per gram di Senin (15/7/2024) ke level Rp1,403 juta per gram pada Selasa.
Kenaikan harga emas Antam ini melanjutkan penguatan di bulan Juli 2024 yang sudah mencapai 2,78 persen, atau Rp38 ribu per gram, dari level Rp1,365 juta per gram di akhir bulan Juni 2024.
Meski menguat 2,78 persen di bulan Juli 2024, investor yang ingin berinvestasi di emas dipastikan masih belum bisa meraup untung di bulan ini. Pasalnya, harga pembelian kembali (buyback) emas Antam masih jauh di bawah level harga jual emas Antam.
Pada hari Selasa, harga pembelian kembali emas Antam masih berada di level Rp1,267 juta per gram, atau menguat Rp3 ribu per gram dari hari sebelumnya. Harga buyback emas Antam ini juga belum termasuk PPh Pasal 22 sebesar 1,5 persen untuk setiap penjualan emas di atas nilai Rp10 juta.
Penguatan harga emas Antam pada hari ini, terutama dipicu oleh naiknya harga emas dunia pada perdagangan kemarin. Seiring dengan perubahan sentimen pelaku pasar tentang penurunan suku bunga di Amerika Serikat, harga emas dunia kembali menguat mendekati level tertingginya dalam sebulan terakhir.
Harga Emas Dunia
Pada perdagangan Senin, harga emas dunia di pasar spot terpantau menguat hampir 0,5 persen ke level 2.422 dolar AS per troy ounce. Sementara harga emas di pasar kontrak untuk penyerahan bulan Agustus 2024 terpantau juga menguat 0,2 persen ke level 2.427 dolar AS per troy ounce.
Harga emas dunia saat ini telah mendekati level tertingginya dalam sebulan terakhir. Bahkan harga emas dunia, tidak jauh dari rekor tertingginya di level 2.449 dolar AS per troy ounce pada pertengahan Mei 2024 lalu.
Penguatan harga emas dunia di awal pekan masih dipengaruhi oleh menguatnya sentimen terhadap penurunan suku bunga di Amerika Serikat. Kondisi "high for longer" (tingkat suku bunga tinggi yang lebih lama) cepat atau lambat diperkirakan akan berakhir.
Selain sentimen sesaat, adanya tren peningkatan impor emas yang dilebur dengan platinum di India juga memberi dukungan terhadap naiknya harga emas dunia. Sebagai salah satu negara konsumen emas terbesar di dunia, naiknya permintaan emas India dipastikan akan berdampak positif bagi pergerakan harga emas dunia. (hsb)
Load more