Ekspor Semester I
Secara kumulatif, Amalia Widyasanti menjelaskan nilai ekspor Indonesia di semesteri I-2024 atau periode Januari–Juni 2024 mencapai 125,09 miliar dolar AS, atau turun 2,76 persen dibanding periode yang sama tahun 2023. "Sejalan dengan total ekspor, nilai ekspor nonmigas yang mencapai 117,19 miliar juga turun 2,99 persen," katanya.
Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari–Juni 2024 naik 0,40 persen dibanding periode yang sama tahun 2023, demikian juga ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan naik 6,73 persen, sedangkan ekspor hasil pertambangan dan lainnya turun 15,05 persen.
Pada periode Januari–Juni 2024, Tiongkok tetap merupakan negara tujuan ekspor yang
memiliki peranan terbesar dengan nilai 27,019 miliar (23,06 persen), diikuti Amerika
Serikat dengan nilai 12,186 miliar (10,40 persen), dan India 10,693 miliar (9,12
persen).
Komoditas utama yang diekspor ke Tiongkok pada periode tersebut adalah besi
dan baja, bahan bakar mineral, dan nikel dan barang daripadanya. Sementara itu ekspor ke kawasan ASEAN dan Uni Eropa pada periode tersebut kontribusinya masing-masing 17,93 persen dan 7,12 persen. (hsb)
Load more