Jakarta, tvOnenews.com - Kawasan halte Dukuh Atas, Jakarta, menjadi proyek percontohan pertama untuk kawasan berorientasi transit atau Transit-Oriented Development (TOD), yang menghubungkan enam moda transportasi sekaligus.
Saat ini, Dukuh Atas telah menjadi TOD untuk enam moda transportasi yakni light rail transit (LRT) Jabodebek, kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek, MRT Jakarta, Bus Transjakarta rute 1B (Palmerah-Dukuh Atas) dan rute 2P (Pasar Senen-Dukuh Atas), perusahaan otobus Primajasa, serta KA Bandara di BNI City.
"Halte Dukuh Atas merupakan proyek pilot karena di dalamnya terdapat berbagai moda transportasi," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Tuhiyat saat meresmikan Transport Hub Dukuh Atas, Jakarta, Selasa (9/7/2024).
Saat ini, PT MRT Jakarta (Perseroda) menjadikan halte Dukuh Atas sebagai hub transportasi yang menghubungkan enam moda transportasi untuk mewujudkan kawasan berorientasi transi bagi pengguna transportasi publik.
Setelah menjadi TOD untuk enam moda transportasi, Tuhiyat berharap kelak adanya pembangunan LRT Jakarta Fase 1B mampu menghubungkan rute Manggarai menuju Dukuh Atas.
"Jadi ini adalah gedung konsep campuran (mixed use) untuk retail, hotel, makanan, UMKM, dan sebagainya," ujar Tuhiyat.
MRT Jakarta selaku pelaksana pembangunan Transit Oriented Development (TOD) Dukuh Atas, Jakarta Pusat menyatakan pendanaan kegiatan dialokasikan secara konsorsium melibatkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta, serta pihak pengembang dalam kawasan senilai total Rp20 triliun lebih.
Sedangkan terkait dengan adanya tambahan rute di Halte Tansport Hub Dukuh Atas ini, pihak manajemen PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) menyatakan sedang mengevaluasi beberapa potensi untuk bisa menambah jumlah pelanggan.
"Tinggal nanti kita evaluasi yang Transport Hub ini seperti apa. Artinya rute juga dinamis, jadi kita lihat evaluasi," kata Direktur Pelayanan dan Bisnis TransJakarta, Fadly Hasan. (ant)
Load more