Menko Airlangga Sebut Indonesia Punya Unicorn dan Decacorn Terbanyak, Digitalisasi Berbagai Industri akan Terus Diakselerasi dengan Cara Ini
- Biro Komunikasi Kemenko Perekonomian
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan Indonesia menjadi negara dengan jumlah perusahaan unicorn dan decacorn terbanyak dibanding negara lain.
Sebagai informasi, unicorn adalah istilah tingkatan perusahaan rintisan atau startup paling rendah. Sebuah perusahaan startup bisa masuk kategori unicorn saat mereka memiliki nilai valuasi US$ 1 miliar atau Rp 14,1 triliunan.
Sedangkan uecacorn adalah perusahaan rintisan yang memiliki nilai valuasi di atas 10 miliar dolar AS atau setara lebih dari 150 triliun rupiah seperti Tokopedia, J&T Express dan lainnya.
“Hal tersebut salah satunya didorong dengan upaya pemerintah dalam melakukan integrasi dengan negara-negara ASEAN, sehingga dapat lebih mudah dalam mengembangkan dan memperluas jangkauan pasar," kata Airlangga dalam "The Big Idea Forum CNN with Desi Anwar", sebagaimana dikutip melalui keterangan resmi, Sabtu (6/7/2024).
Airlangga menyoroti inisiatif Indonesia dalam Digital Economic Agreement Framework (DEFA) yang dimulai pada masa Keketuaan ASEAN 2023.
Menurutnya, DEFA telah membuka babak baru dalam integrasi ekonomi digital regional. Dengan adanya DEFA, diharapkan akan ada peningkatan investasi dan inovasi, peningkatan produktivitas, penciptaan lapangan kerja, serta pemberdayaan sektor UMKM.
Proyeksi menunjukkan bahwa ekonomi digital ASEAN yang bernilai satu triliun dolar AS pada 2030 bisa meningkat menjadi dua triliun dolar AS berkat pemanfaatan DEFA.
Selain itu, Indonesia dan negara-negara ASEAN juga telah melakukan integrasi pembayaran dengan kebijakan Local Currency Settlement (LCS) melalui penggunaan QRIS.
Ia juga menekankan pentingnya keamanan data di tengah berbagai upaya digitalisasi tersebut.
Disokong oleh perekonomian nasional yang tumbuh stabil di kisaran 5% dan kemampuan menjaga tingkat inflasi dalam kisaran sasaran, Indonesia semakin optimis dalam mendorong laju transformasi ekonomi menuju negara maju pada 2045.
Indonesia diperkirakan akan memiliki sekitar 320 juta penduduk dengan pendapatan per kapita sekitar 26.000 dolar AS, sehingga ekonomi Indonesia diperkirakan dapat mencapai sekitar sembilan triliun dolar AS.
Oleh karena itu, pemerintah terus mendorong peningkatan kinerja berbagai mesin pertumbuhan ekonomi dan kerja sama dengan berbagai negara, terutama soal digitalisasi.
Load more