Jakarta, tvOnenews.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI mengakui bahwa perusahaan kelapa sawit di Indonesia belum ada yang berani memproduksi biodiesel secara massal.
Padahal, hilirisasi kelapa sawit, swasembada solar dan transisi energi ke biodiesel adalah salah satu yang akan diprioritaskan pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka saat menjabat 2024-2029.
Pembina Industri pada Direktorat Industri Hasil Hutan dan Perkebunan Direktorat Jenderal Industri Agro Kemenperin Jefrinaldi, memaparkan alasan berbagai perusahaan kelapa sawit di Tanah Air belum berani memproduksi biodiesel.
Pertama, faktor pasar masih sangat diperhitungkan mengingat saat ini Uni Eropa bakal menerapkan undang-undang anti deforestasi.
"Semua industri hilirisasi berbasis komoditas agro masih menunggu kapan kepastian EU Deforestation Free Regulation dengan produk ekspor Indonesia," kata Jefrinaldi di Padang, Sumatera Barat, Kamis (4/7/2024).
Jefrinaldi menyampaikan hal tersebut dalam workshop bertajuk "Hilirisasi kelapa sawit menjadi produk oleopangan, oleokimia, dan biofuel: Peluang dan tantangan" di Padang, Sumbar.
Jika aturan EU Deforestation Free Regulation sudah didapatkan, maka akan menjadi kabar baik bagi Indonesia dan dapat berdampak positif terhadap hilirisasi, terutama pada 7 komoditas yang terdampak termasuk kelapa sawit.
"Kalau sudah ada kepastian dari EU Deforestation Free Regulation maka jadi kabar baik bagi hilirisasi Indonesia salah satunya kelapa sawit," ujar dia.
Tetapi, Jefrinaldi juga menyadari bahwa EU Deforestation Free Regulation menjadi salah satu tantangan terhadap hilirisasi kelapa sawit.
Dengan kata lain, jika Indonesia ingin mengekspor produk hilirisasi kelapa sawit, maka bahan baku yang digunakan tidak boleh merusak hutan.
Oleh karena itu, pemerintah saat ini masih terus dalam tahap lobi pembicaraan dengan Uni Eropa.
Hasil lobi tersebut nantinya diharapkan melahirkan solusi terbaik untuk peningkatan hilirisasi kelapa sawit.
Dalam wawancara eksklusif bersama tvOneNews, Prabowo pernah menyebut Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk percepatan transisi energi melalui kelapa sawit.
Bahkan, Prabowo optimis bahwa Indonesia tidak lama lagi akan mencapai swasembada solar.
Hal itu karena Indonesia didukung oleh melimpahnya sumber daya kelapa sawit yang bisa dikonversi menjadi biodiesel.
Program biodiesel sebenarnya sudah secara perlahan diwujudkan dengan adanya solar B30 dan B40 yang merupakan bahan bakar campuran minyak nabati.
"Yang jelas di depan mata adalah kelapa sawit, jadi kita bisa swasembada solar dari kelapa sawit," kata Prabowo.
"Kalau kita sungguh-sungguh dengan program konversi atau membuat solar dari kelapa sawit, sekarang sebetulnya sudah mencapai solar kita sudah ada campuran 35 persen, ada campuran 40 persen yang disebut B35 dan B40," imbuhnya. (rpi)
Load more