International Energy Agency (IEA) memprediksikan, penggunaan kendaraan listrik secara global hingga akhir tahun 2024 mencapai 17 juta kendaraan, dengan peningkatan penjualan 25 persen lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya.
Oleh sebab itu, tidak heran jika Presiden Jokowi bersama para menteri termasuk Luhut sangat antusias menyambut diresmikannya pabrik ekosistem baterai lithium dan kendaraan listrik milik HLI tersebut.
Sebab, pemerintah meyakini bahwa berdirinya pabrik tersebut menjadi langkah strategis yang dilakukan pemerintah RI untuk mewujudkan peningkatan ekonomi, sekaligus mewujudkan Indonesia sebagai pemimpin produksi EV di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).
"Langkah strategis ini tidak hanya meningkatkan perekonomian kita tetapi menciptakan ribuan lapangan kerja, mendorong inovasi, dan pengembangan keterampilan di antara tenaga kerja kita," katanya.
Sebelumnya Luhut mengatakan peresmian ekosistem baterai lithium dan kendaraan listrik milik Hyundai-LG Indonesia (HLI) Green Power di Karawang, Jawa Barat, merupakan wujud komitmen pemerintah Indonesia untuk mencapai nol emisi karbon (net zero emissions/NZE) pada 2060.
Diketahui, pabrik hasil kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan ini menjadi pabrik baterai lithium dan EV terbesar di Asia Tenggara (ASEAN).
Pabrik tersebut diperkirakan mampu memproduksi mobil EV sebanyak 50 ribu unit per tahun dan mengemisi 160 ribu ton karbon, serta mengurangi impor bahan bakar minyak (BBM) sebanyak 45 juta liter ton per tahun.
Load more