Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengaku telah menegaskan kepada para pengusaha asal China untuk menjaga lingkungan di Indonesia.
Hal itu disampaikan Menko Luhut saat melakukan kunjungan kerja sama ke China sejak Rabu pekan lalu.
Luhut menyampaikan bahwa pihaknya tidak akan segan-segan menegur para investor China apabila menyalahi aturan lingkungan saat berinvestasi di Indonesia.
"Saya kemarin bilang kepada mereka, harus 'comply' (patuh) terhadap lingkungan, itu tidak boleh kompromi," kata Menko Luhut dikutip dari Antara, Selasa (18/6/2024).
Dalam kunjungannya ke China, Luhut juga mengunjungi sejumlah kota dan daerah seperti Beijing, Jilin dan Shanghai.
Salah satu menteri andalan Jokowi tersebut menemui Menteri Luar Negeri China Wang Yi, Kepala National Development and Reform Commission (NDRC) China Zheng Shanjie, pejabat dari Tsinghua University dan para pengusaha asal Tiongkok.
"Kalau kau melanggar lingkungan, kami tutup, (Mereka jawab) 'Jangan terlalu galak begitu lah', hanya saya katakan kali ini tidak bisa, kita tentu kasih peringatan ya, saya beri tahu itu," tambah Luhut.
Luhut menilai bahwa Indonesia sudah menjadi destinasi investasi bagi China.
"Tinggal bagaimana kita di dalam negeri menjaga kondisi itu, supaya mereka tambah nyaman, misalnya kalau ada masalah dalam investasi mereka, segera diselesaikan," ungkap Luhut yang mengaku tidak punya resep khusus untuk mendekati para investor dari China.
Dalam kunjungannya ke China, Luhut juga mengatakan satu perusahaan garmen asal negeri itu sepakat untuk mendirikan pabrik di Subang dan Sukoharjo.
"Pekerja di satu pabrik bisa 10 ribu orang, tapi yang paling penting adalah karena dia membangun rumah untuk karyawannya, 'employee house', bayangkan 10 ribu orang dibangun rumah semua, itu kan bisa jadi model (bagi investor) yang lain," ungkap Luhut.
Perusahaan garmen tersebut, kata Luhut, memiliki nilai penjualan pada 2023 mencapai 4,5 miliar dolar AS.
"Ini kalau tanahnya beres, bulan depan langsung jadi (membangun), kemarin saya sudah telepon Menteri ATR untuk dirapatkan sertifikatnya," kata Luhut.
Nilai investasi China di Indonesia berdasarkan data Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada periode 2019 - kuartal I-2024 mencapai 30,2 miliar dolar AS dengan 21,022 ribu proyek.
Sedangkan pada 2023 saja total investasinya adalah 7,3 miliar dolar AS (sekitar Rp120 triliun). Dengan nilai tersebut, China menempati urutan kedua terbesar investasi di Indonesia setelah Singapura.
Berdasarkan catatan BKPM, lima sektor utama investasi China di Indonesia sejak 2019 adalah pertama, industri pengolahan logam dasar senilai 12,8 miliar dolar AS atau 41 persen dari seluruh sektor investasi China.
Kedua, sektor transportasi, pergudangan dan telekomunikasi senilai 7,9 miliar dolar AS (26 persen dari total investasi), ketiga, sektor listrik, gas dan air senilai 2,5 miliar dolar AS (8 persen dari total investasi).
Keempat, industri kimia dan farmasi senilai 2,4 miliar dolar AS (8 persen) dan kelima, sektor kawasan industri, perumahan dan perkantoran sebesar 2 miliar dolar AS (7 persen).
Adapun lima negara dan daerah yang paling banyak berinvestasi di Indonesia adalah Singapura, China, Hong Kong, Jepang dan Malaysia. (ant/rpi)
Load more