Jakarta, tvOnenews.com - Merespons penarikan dana Muhammadiyah dari BSI, Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Hery Gunardi akhirnya angkat bicara.
Hery memastikan bahwa kondisi BSI masih baik-baik saja meski PP Muhammadiyah menginstruksikan untuk penarikan seluruh dana simpanan dan pembiayaan lembaga tersebut.
Dirut BSI tersebut menyampaikan, kondisi likuiditas perseroan hingga saat ini tetap memadai atau ample.
Hal itu disampaikan Hery setelah konferensi pers “BSI International Expo” di Jakarta, Jumat (14/6).
“Likuiditas kita ample, ya, cukup solid. Solid,” kata Hery dilansir dari Antara, Sabtu (15/6).
Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae juga telah memastikan bahwa BSI saat ini masih sangat likuid sehingga tidak ada isu yang perlu dikhawatirkan terkait dengan penarikan dana Muhammadiyah.
“Kalau kita melihat sejauh ini BSI masih sangat likuid dan sebetulnya tidak ada isu yang perlu dikhawatirkan dengan masalah penarikan dana ini,” katanya seperti diberitakan Antara, Selasa (11/6).
Dari sisi normatif, penarikan dana dari bank sebetulnya peristiwa yang biasa terjadi selama bank memenuhi kecukupan dana apabila pihak ketiga sewaktu-waktu ingin menarik dananya.
Terkait hubungan antara BSI dan Muhammadiyah, Dian mengatakan bahwa permasalahan tersebut merupakan tugas manajemen dan pemegang saham pengendali untuk menyampaikan komunikasi yang lebih baik kepada publik.
Dian berharap, isu penarikan dana Muhammadiyah dari BSI dapat diselesaikan oleh pihak terkait dengan segera sehingga tidak banyak menimbulkan spekulasi yang tidak perlu di masyarakat.
“Ada pertanyaan yang terkait dengan alasan khusus. Saya kira memang alasan khusus mungkin hanya para pihak yang tahu kira-kira apa. Tetapi saya melihatnya ini masalah proses komunikasi yang perlu ditingkatkan secara lebih baik antara nasabah dan banknya,” kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah memutuskan untuk mengalihkan dananya dari BSI ke beberapa bank syariah lain.
Pada Rabu (5/6), Ketua PP Muhammadiyah Bidang Ekonomi, Bisnis, dan Industri Halal sekaligus Waketum MUI Anwar Abbas beberapa waktu lalu mengatakan alasan pemindahan seluruh dana tersebut.
Menurutnya, porsi penempatan dana Muhammadiyah sangat terkonsentrasi di BSI, sehingga penempatan dana di bank-bank syariah lain masih sedikit. Secara bisnis, dinilai dapat menimbulkan risiko konsentrasi (concentration risk).
Sehingga bank-bank syariah lain tersebut tidak bisa berkompetisi dengan margin yang ditawarkan oleh BSI, baik dalam hal yang berhubungan dengan penempatan dana maupun pembiayaan.
"Bila hal ini terus berlangsung, maka tentu persaingan di antara perbankan syariah yang ada tidak akan sehat dan itu tentu jelas tidak kita inginkan,” kata Anwar.
Nilai seluruh dana yang akan dipindahkan Muhammadiyah dari BSI dikabarkan mencapai Rp13 triliun. Jika terealisasi, dana sebesar itu tentu akan berdampak besar bagi keseimbangan sebuah bank. (ant/rpi)
Load more