Saham BREN Anjlok 10 Persen dan Valuasinya Lenyap Rp150 Triliun Dalam Sehari, IHSG Terseret Turun 1,56 Persen
- Antara Foto
Manajemen BREN menilai terjadinya penurunan jumlah investor ini kemungkin disebabkan oleh aksi ambil untung di investor ritel, setelah saham BREN melonjak cukup tinggi.
"Berdasarkan data pemegang saham yang ada pada kami, sebagian besar penurunan jumlah investor tersebut terjadi pada retail investor Perseroan yang kemungkinan melakukan aksi profit taking ketika terjadi peningkatan harga saham Perseroan," kata Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Renewables Energy Tbk Merli.
IHSG Ikut Terseret
Pada perdagangan Rabu, saham - saham paling likuid dalam indeks LQ45 terpantau turun 14,63 poin, atau turun hingga 1,62 persen ke level 886,17.
Sebanyak 364 saham terpantau turun, dan 186 saham naik, sementar 235 saham terpantau stagnan.
Di tengah anjloknya IHSG, hari ini nilai perdagangan tergolong tipis senilai Rp12,712 triliun. Sementara total transaksi perdagangan mencapai 1,143 juta kali transaksi atas 16,168 miliar saham.
Selain saham BREN, saham - saham BUMN juga kembali terpantau anjlok hari ini, dimana saham BBRI turun hingga 2,65 persen, BMRI anjlok 2,52 persen, TLKM terkoreksi 1,75 persen, dan saham BBNI turun dalam hingga 3,82 persen.
Selain itu, saham saham unggulan yang mencatat penurunan hari ini adalah saham BBCA, ASII dan GOTO yang turun masing - masing sebesar 1,61 persen, 1,11 persen, dan 4,05 persen. Sementara saham yang menguat diantaranya adalah AMMN yang naik 2,33 persen, TPIA naik 0,83 persen, dan PNLF menguat 5,43 persen.
Pelemahan bursa domestik hari ini terjadi seiring dengan melemahnya bursa di kawasan Asia dan Eropa. Sore ini, indeks Stoox 600 di London terpantau turun hingga 0,6 persen melanjutkan pelemahan yang terjadi kemarin.
Investor global hari ini kembali dihantui ketidakpastian menjelang rilis data inflasi yang akan dirilis pada hari Jumat di Amerika Serikat.
Sementara dari dalam negeri, rilis data kondisi terbaru dari APBN yang masih mencatat surplus tampaknya tidak mampu menahan pelemahan indeks dari berbagai sentimen negatif eksternal. (hsb)
Load more