Selain itu, produksi Pertamina juga ditopang oleh blok Masela, East Natuna, Bunga, Tambahan P1 West Qurna dan extension MLN Algeria.
Setelah mengambil - alih sejumlah blok migas besar, saat ini Pertamina merupakan produsen minyak terbesar di Indonesia. “Produksi kami untuk minyak sebesar 69 persen dari kontribusinya (untuk nasional),” kata Nicke Widyawati.
Periode 2014 - 2023
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Chalid Said Salim menjelaskan bahwa peningkatan produksi Pertamina telah terlihat dalam periode 2014–2023.
Dalam paparannya, Chalid Said Salim mengungkapkan data pertumbuhan produksi migas Pertamina, dari yang semula 549 ribu barel setara minyak per hari (BOEPD) pada 2014, menjadi 1,044 juta BOEPD pada 2023. Produksi Pertamina ini tumbuh rata-rata 7 persen per tahunnya.
Lebih lanjut dia memperkirakan pada 2024, Pertamina akan bisa menghasilkan migas (lifting) sebesar 742 ribu barel setara minyak per hari (BOEPD), dan naik sebesar 18 ribu BOEPD pada 2025, yakni sebesar 760 ribu BOEPD.
Untuk mencapai target tersebut, Chalid Said Salim memaparkan tiga strategi yang akan ditempuh oleh Pertamina, mulai dari menjaga integritas dan keandalan fasilitas produksi dan sumur, meningkatkan kegiatan pengeboran, hingga serta percepatan eksplorasi untuk menjadikan resources to reserves. (ant)
Load more