Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono memberi pidato dalam upacara penutupan World Water Forum (WWF) ke-10 di Nusa Dua, Bali, Jumat (24/5/2024).
“Dengan ini saya nyatakan World Water Forum Ke-10 secara resmi ditutup,” ujar Menteri Basuki.
Meskipun penyelenggaraan World Water Forum Ke-10 telah ditutup, berbagai pekerjaan bersama masih belum selesai.
Menteri Basuki menyampaikan, terdapat banyak hal yang harus diperbaiki, seperti pentingnya melanjutkan berbagai aksi nyata yang telah dirumuskan pada WWF di Bali yang sudah digelar sejak tanggal 18 Mei 2024.
“Berbagai komitmen dalam forum ini harus diikuti dengan aksi nyata,” ujar Menteri Basuki.
Menteri yang akrab disapa Pak Bas tersebut mengingatkan kompendium yang memuat 113 proyek senilai 9,4 miliar dolar AS atau Rp150,4 triliun yang diluncurkan bersama Deklarasi Menteri pada Selasa (21/5), harus direalisasikan untuk memberi kebermanfaatan kepada masyarakat.
Lebih lanjut, Basuki menyoroti perlunya meningkatkan sinergitas antarpemangku kepentingan untuk menangani persoalan-persoalan air dan isu perubahan iklim.
Menurutnya, sangat penting untuk membangun pendekatan lintas sektoral yang holistik.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Menteri Perairan, Kementerian Lingkungan Hidup, Air, dan Pertanian Kerajaan Arab Saudi Abdulaziz Al Shaibani juga angkat bicara.
Pihaknya menyatakan bahwa World Water Forum Ke-11 nanti akan menjadi langkah bersama untuk mewujudkan akses terhadap air yang lebih baik di masa depan.
Abdulaziz juga menyampaikan, Arab Saudi berupaya untuk mengaitkan WWF dengan forum-forum air lainnya serta memastikan keterhubungan erat dalam agenda air dunia
“Mari kita tetap berkomitmen dalam melindungi sumber mata air kita yang berharga,” ujar Abdulaziz.
Sebagai informasi, WWF ke-10 menghasilkan Deklarasi Menteri yang memuat 16 poin kesepakatan, dengan tiga di antaranya adalah agenda prioritas Indonesia.
Adapun tiga poin tersebut adalah pendirian Center of Excellence untuk Ketahanan Air dan Iklim guna mengembangkan kapasitas dan pemanfaatan fasilitas yang unggul.
Kedua, pengarusutamaan isu pengelolaan air untuk negara-negara berkembang di pulau-pulau kecil.
Meskipun dikelilingi perairan luas, Indonesia tetap memerlukan sistem kelola yang baik untuk mengatasi tantangan kualitas dan ketersediaan air bersih yang layak konsumsi.
Kemudian yang ketiga, pengusulan Hari Danau Sedunia atau World Lake Day di mana danau adalah sumber air yang menghidupi manusia sekaligus memiliki fungsi sosial dan ekonomi masyarakat.
Peringatan Hari Danau Sedunia nantinya tidak sekadar simbolis, tetapi sebagai salah satu kunci utama untuk menjaga kelestarian danau di seluruh dunia. (ant/rpi)
Load more