Hal ini guna menyalurkan blended finance untuk mendukung transisi ramah lingkungan bagi negara-negara berkembang dan negara-negara kepulauan, serta South-South Cooperation.
Melalui GBFA Bali, South-South Cooperation dapat memanfaatkan kekuatan dari beragam komunitas untuk mendorong kemajuan menuju tujuan bersama dengan memupuk kolaborasi dan solidaritas antar negara.
Menko Luhut menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh negara anggota, khususnya kepada UEA, Fiji, Perancis, Sri Lanka, Republik Demokratik Kongo, Kenya, Luksemburg, dan Kanada yang hari ini bergabung sebagai calon anggota pendiri.
“Kami mengundang negara-negara untuk secara inklusif menyusun roadmap menuju organisasi internasional dan kerja sama yang konkret,” imbuhnya.
Adapun negara anggota pendiri yang menandatangani Letter of Intent antara lain Kanada, Republik Demokratik Kongo, Fiji, Perancis, Kenya, Luksemburg, Sri Lanka, UEA, dengan negara tuan rumah Indonesia.
Dipimpin oleh Mari Elka Pangestu, Presidential Special Envoy for Climate Finance, Sekretariat GBFA G20 Bali yang berkantor pusat di Kawasan Ekonomi Khusus Sanur akan dikoordinasikan di bawah Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia.
Sekretariat telah menyelenggarakan Tri Hita Karana Forum - World Economic Forum G20 Bali Global Blended Finance Alliance Dialog sebelum World Water Forum mengenai transisi energi yang adil, hutan, ekonomi biru termasuk hutan bakau dan lamun, infrastruktur, pariwisata, dan kesehatan.
Load more