Jakarta, tvOnenews.com - Kinerja sektor properti secara perlahan mulai pulih pascapandemi Covid-19. Pada Kuartal I-2024 penjualan rumah telah menunjukkan pertumbuhan hingga 31,16 persen, atau tertinggi sejak pandemi.
Meningkatnya penjualan rumah ini terungkap dalam Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia yang dirilis Kamis (16/5/2024).
"Penjualan properti residensial tumbuh 31,16 persen (yoy), meningkat signifikan dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 3,37 persen (yoy)," kata Asisten Gubernur BI Erwin Haryono dalam keterangan tertulisnya.
Berdasarkan informasi dari responden, faktor utama yang mendorong peningkatan penjualan adalah pembukaan proyek baru yang berhasil menarik minat konsumen.
"Namun demikian, masih terdapat sejumlah faktor yang menghambat pengembangan maupun penjualan properti residensial primer antara lain, kenaikan harga bangunan, masalah perizinan, suku bunga KPR, dan proporsi uang muka yang tinggi dalam pengajuan KPR," tulis BI dalam laporannya.
Harga Rumah Naik
Lebih lanjut laporan BI mengungkap, harga properti residensial di pasar primer pada kuartal I-2024 kembali melanjutkan peningkatan.
"Hal ini tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan IV 2023 yang sebesar 1,74 persen (yoy)," jelas Erwin Haryono.
Peningkatan harga rumah di Kuartal I-2024 tersebut terutama didorong oleh kenaikan harga properti tipe kecil yang meningkat 2,41 persen. Sementara rumah tipe menenagh dan besar masing - masing naik 1,60 persen dan 1,63 persen.
Peningkatan harga rumah terbesar pada triwulan I-2024 terutama terjadi di Kota Samarinda (2,45 persen), Pontianak (4,68 persen), dan Denpasar (1,48 persen). Adapun perlambatan terutama terjadi di Kota Bandar Lampung, Surabaya, dan Balikpapan.
Meski harga rumah dan penjualan rumah meningkat signifikan di Kuartal I-2024, kinerja penyaluran kredit KPR (rumah) dan KPA (apartemen) justru tumbuh melambat.
Pada triwulan I 2024 total nilai kredit KPR dan KPA secara tahunan tumbuh sebesar 6,83 persen (yoy),
melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 12,17 persen(yoy).
Realisasi KPR dan KPA pada triwulan I-2024 yang melambat secara tahunan disebabkan oleh penurunan penyaluran KPR
dan KPA pada tiga bulan terakhir (-3,16 persen, qtq). (hsb)
Load more