Jakarta, tvOnenews.com - Indonesia disebut sebagai salah satu pasar utama yang sangat menjanjikan untuk produsen sepada motor listrik asing.
Bagaimana tidak, baru-baru ini ada tiga produsen sepeda motor listrik yang membangun pabrik di Indonesia dalam satu bulan.
Tiga produsen sepeda motor listrik yang melakukan investasi dan membangun pabrik di Indonesia adalah PT Roda Pasifik Mandiri (RPM) di Semarang, PT Sunra Asia Pasific Hi-Tech dari Jiangsu Xinri di Kendal, dan PT Yadea Teknologi Indonesia yang baru saja groundbreaking di Karawang.
Pada seremoni peletakan batu pertama pembangunan pabrik motor listrik Yadea di Karawang, Budi Setyadi mengakui bahwa Indonesia memang diminati oleh investor-investor China.
“Sekarang produk-produk atau motor-motor yang nomor satu di China, yang bagus untuk motor listrik sudah berinvestasi, seksi lah Indonesia ini,” kata Budi dikutip pada Selasa (14/5/2024).
Pabrik Yadea di Karawang menjadi pabrik ke kendaraan listrik kedelapan Yadea di seluruh dunia.
Bahkan, pabrik Yadea yang bakal beroperasi tahun 2026 tersebut menjadi pabrik terbesar Yadea di Asia Tenggara.
Basis manufaktur kendaraan listrik tersebut akan berdiri di atas lahan seluas 27 hektare.
Yadea Karawang diproyeksi akan memiliki kapasitas produksi tahunan sebesar tiga juta unit kendaraan listrik (electric vehicle/EV).
Maka dari itu, investasi pabrikan China tersebut juga tidak main-main besarnya.
Yadea pada tahun 2024 hingga 2028 rela menggelontorkan dana sebesar 150 juta dolar AS atau sekitar Rp2,4 triliun untuk berinvestasi ke Indonesia.
Selain Yadea dan Sunra Asia Pasific Hi-Tech, Budi menyebut akan ada merek kendaraan listrik roda dua besar di China yang juga berniat berinvestasi di Indonesia dalam waktu dekat.
Perusahaan sepeda motor listrik raksasa asal China tersebut adalah AIMA E-Bike.
"Artinya ke depan kami melihat Indonesia akan lebih baik untuk motor listrik. Nanti akan ada satu lagi yang besar mau investasi masuk Indonesia, AIMA rencananya, itu besar juga di China.” ujar Budi.
Investasi sepeda motor listrik yang berdatangan ke Indonesia adalah buah dari kebijakan pemerintah yang mendukung perkembangan pasar kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV).
Kebijakan tersebut antara lain adalah Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle/BEV) dan Instruksi Presiden No 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai sebagai Kendaraan Dinas Pemerintah.
“Kami melihat ini suatu hal yang positif, bagaimana investasi terus mengalir ke Indonesia, dan membantu pemerintah menuju net zero emission 2060, tentunya ini jadi hal yang positif,” pungkas Budi. (ant/rpi)
Load more