Meningkatnya nilai utang luar negeri dalam mata uang Yuan China ini dipengaruhi oleh naiknya pinjaman yang berasal dari Tiongkok. Selama dua bulan, total pinjaman luar negeri dari China naik 203 juta dolar AS, menjadi 21,305 miliar dolar AS.
Tiongkok saat ini menjadi negara asal atau sumber pemberi pinjaman luar negeri terbesar keempat bagi Indonesia, setelah Amerika Serikat, Singapura, dan Jepang.
Tetap Terkendali
Hingga Februari 2024, Bank Indonesia menilai struktur utang luar negeri Indonesia tetap sehat, yang didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.
"Hal itu tercermin dari rasio utang luar negeri Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 29,5 persen, serta didominasi oleh utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 86,9 persen dari total utang," jelas Erwin Haryono.
Dalam rangka menjaga agar struktur utang luar negeri tetap sehat, Bank Indonesia dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.
Menurut Erwin Haryono, peran utang luar negeri juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan, dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian. (ant)
Load more