Sumber yang dikutip Reuters menyebutkan bahwa rencana pembelian Bank Syariah Indonesia ini sejalan dengan tujuan ADIB untuk memasuki pasar Asia Tenggara. Bank Syariah Indonesia yang dimiliki oleh beberapa bank BUMN ini, merupakan bank syariah terbesar di Indonesia.
Meski masih dibantah oleh manajemen ADIB, rencana pembelian saham ini sejalan dengan rencana Menteri BUMN Erick Thohir yang sebelumnya mengaku tengah mencari investor di Timur Tengah.
Abu Dhabi Development Bank atau ADIB sendiri dikenal sebagi salah satu bank syariah terbaik di Timur Tengah.
Bank Milik Pemerintah
ADIB memulai operasi sebagai bank komersial berbasis syariah pada 11 November 1998. Namun peresmiannya baru silakukan pada 18 April 1999, oleh Presiden Uni Emirat Arab, Yang Mulia Sheikh Abdullah Bin Zayed Al Nahyan, yang saat itu masih menjabat sebagai Menteri Informasi dan Budaya.
Sebagai bank milik pemerintah Uni Emirat Arab, mayoritas sahamnya dikuasai secara tidak langsung oleh perusahaan milik negara, yakni Emirates Internasional Investment Co. (EIIC) sebesar 39,40 persen, dan Emirate NDB Bank sebesar 6,76 persen.
Chairman atau ketua dewan direksi ADIB saat ini adalah Yang Mulia Jawaan Awaidha Suhail Al Khaili, yang juga menjadi Chairman di sejumlah perusahaan milik negara, mulai dari Abu Dhabi Islmamic Bank, hingga Ittihad International Investment.
Dengan menerapkan prinsip syariah secara penuh, ADIB berhasil berkembang menjadi bank terkemuka di Uni Emirat Arab. Pada September 2014 lalu, ADIB membeli seluruh unit bisnis retail dari Barclays yang memiliki 110 ribu nasabah di Uni Emirat Arab.
Aset Mencapai Rp850 Triliun
Pada tahun 2023 lalu, ADIB berhasil mencatatkan kenaikan laba bersih hingga 45 persen, menjadi 5,25 miliar Dirham (AED), atau setara dengan Rp23,1 triliun rupiah. Dalam periode yang sama, pendapatan naik 36 persen menjadi 9,3 miliar Dirham, atau sekitar Rp40,9 triliun rupiah.
Hingga akhir 2023 lalu, ADIB tercatat memiliki total aset 193 miliar Dirham atau setara dengan Rp850 triliun, dan menjadikannya sebagai bank dengan aset terbesar kedua di Uni Emirat Arab.
Selain menguasai pasar di dalam negeri, ADIB juga telah melakukan ekspansi ke negara - negara Timur Tengah, terutama Mesir. Saat ini, ADIB sudah memiliki total 1,271 juta pelanggan.
Saham Menguat
Meski belum ada konfirmasi dari pihak ADIB maupun pihak Bank Syariah Indonesia, rencana pembelian saham senilai 1,1 miliar dolar AS ini telah memberi sentimen positif bagi pergerakan saham kedua perusahaan.
Saham ADIB yang diperdagangkan di bursa saham Abu Dhabi ini terpantau langsung menguat hingga hingga 5,7 persen. Namun, hari ini saham ADIB kembali jatuh 5,7 persen setelah manajemen membantah rencana pembelian saham tersebut.
Sementara dari Bursa Efek Indonesia (BEI), rencana pembelian saham ini langsung memberi sentimen positif bagi pergerakan saham Bank Syariah Indonesia. Saham dengan kode perdagangan BRIS ini ditutup menguat hingga 4,4 persen, ke level Rp2.600 per saham.
Hingga akhir perdagangan Kamis (18/4/2024), nilai kapitalisasi saham bank syariah terbesar di Tanah Air ini terpantau mencapai Rp119,47 triliun rupiah.
Load more