Jakarta, tvOnenews.com - Bursa saham domestik dibuka langsung terpuruk setelah libur panjang lebaran selama enam hari. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa langsung anjlok hingga 2,14 persen setelah pelaku pasar melakukan penyesuaian terhadap kondisi pasar saham global.
Di tengah kekhawatiran memanasnya kondisi di Timur Tengah akibat memanasnya konflik Iran - Israel, IHS pada hari Selasa (16/4/2024) langsung diwarnai aksi jual oleh investor.
"Tensi geopolitik yang kembali memanas setelah pecah konflik antara Israel versus Iran akan mewarnai bursa saham setelah periode libur Lebaran," sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.
Gejolak di Timur Tengah dikhawatirkan akan memicu fluktuasi harga minyak dunia, yang dapat menimbulkan dampak lanjutan ke ekonomi global. Meski terdapat ancaman inflasi dari naiknya harga minyak dunia, posisi Indonesia di sisi lain cukup menjanjikan jika harga komoditas global turut terkerek naik.
Di tingkat global, tensi geopolitik di Timur Tengah yang semakin panas membuat para pelaku khawatir akan terdapat perang lebih besar yang dapat membuat ekonomi dunia semakin terpuruk yang menimbulkan ketidakpastian di pasar.
Dari pengalaman sebelumnya, guncangan geopolitik menyebabkan volatilitas jangka pendek, dan bukan penurunan pasar jangka panjang. Saat ini, dampak yang paling terlihat adalah ancaman inflasi yang kembali melonjak akibat harga minyak dunia yang sempat menembus 90 dolar AS per barel.
Dengan kondisi tersebut, dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) kemungkinan akan melakukan aksi intervensi agar sebisa mungkin menahan volatilitas drastis dari pergerakan rupiah, yang mana pada Selasa ini, Bank Indonesia (BI) akan merilis Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indonesia periode Maret 2024.
Selain itu, pelaku pasar juga menantikan rilis data neraca perdagangan Maret 2024, yang akan diumumkan Badan Pusat Statistik.
Bursa Global
Sementara itu tadi malam, bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street melemah pada perdagangan Senin (15/4/2024). Meski terdapat data positif dari sektor penjualan ritel, bursa saham tertekan merespons kenaikan imbal hasil dan kekhawatiran atas konflik di Timur Tengah akan meningkatkan inflasi.
Indeks Dow Jones turun 248,13 poin atau 0,65 persen ke level 37.735,11, indeks S&P500 melemah 1,2 persen menjadi berakhir pada 5,061.82, dan indeks Nasdaq turun 1,79 persen menjadi 15,885.02.
Sementara dari kawasan Asia, bursa saham regional juga masih tertekan. Dimana indeks Nikkei melemah 736,50 poin atau 1,88 persen, indeks Shang Hai melemah 30,77 poin atau 1,01 persen, indeks Hang Seng turun 242,46 poin atau 1,64 persen, dan indeks Straits Times Singapura melemah 25,50 poin atau 0,78 persen. (ant)
Load more