Badung, tvOnenews.com - Pantai Jerman yang berada di Kabupaten Badung, Bali menjadi salah satu tempat terpopuler untuk menarik para wisatawan datang ke sana menikmati suasana keindahan alamnya.

Bahkan kehadiran Pantai Jerman di Bali tersebut menjadi salah satu sumber perekonomian warga sekitar.

Namun, untuk pengelolaan beberapa aset hasil penataan di Pantai Jerman di Bali tersebut masih dipegang oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung.

Pasalnya sejumlah aset tersebut jaraknya tidak jauh dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Terutama pengelola wisata yang berada di Pantai Jerman berharap aset diserahkan Pemkab Badung ke perangkat desa adat yang menjadi pengelola pantai tersebut.

"Kalau sudah diserahkan kepada desa adat selaku pengelola Pantai Jerman, kami dapat memanfaatkan dengan lebih maksimal," ujar Wayan Sudi sebagai perwakilan pengelola wisata Pantai Jerman di Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (13/4/2024).

Ditemani Wayan Tegeg untuk sebagai perwakilan pengelola Pantai Jerman, Wayan Sudi mengatakan, saran yang dilakukan ketika menerima kunjungan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Made Mangku Pastika di agenda kegiatan reses.

Pantai yang dijuluki sebagai Pantai Jerman ketika kontraktor berasal dari Jerman dan mereka banyak membuat rumah tinggal di wilayah tersebut mengerjakan proyek Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Sebagai informasi tambahan, Pemkab Badung dalam beberapa tahun terakhir sudah mengembangkan dari segi penataan di Pantai Jerman. Seperti dalam hal pembuatan Patung Triratna Amreta Bhuwana berdiri sejak akhir Desember 2022 yang bediri gagah di Pantai Jerman.

Kemudian, ada penataan "shelter" sebagai bagian penataan Pantai Samigita (Seminyak, Legian dan Kuta) hingga lima balai nelayan dan sejumlah penataan lainnya telah dibuat Pemkab Badung.

Sudi mengungkapkan proyek penataan yang terletak di Pantai Jerman masih ada sisaan papan maupun bahan bekas proyek tersebar di beberapa titik di sana.

Membuat Pantai Jerman dikhawatirkan akan mendapatkan kesan pantai yang kumuh oleh para wisatawan yang berkunjung di sana.

"Untuk pemusnahan barang-barang dari APBD tentu ada aturannya sehingga kami tidak berani mengambil tindakan," tutur Sudi.