Jakarta, tvOnenews.com - Lembaga pemeringkat Fitch Rating merevisi proyeksi atau outlook peringkat untuk Negara China, dari stabil ke negatif. Penurunan outlook ini dilakukan menyusul ancaman di sektor keuangan terutama dari ancaman krisis di kredit properti.
Dalam keterangannya yang dirilis Rabu (10/4/2024), Fitch mengungkapkan adanya ancaman risiko dari sektor keuangan publik di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi China.
Meski outlook peringkat China diturunkan menjadi negatif, Fitch masih tetap mempertahankan peringkat utang China di level "A+".
Peringkat utang China ini setara dengan peringkat A+ yang diberikan lembaga pemeringkat S&P, dan A1 dari Moody's.
Sebelumnya, penurunan outlook utang China juga telah diberikan Moody's pada Desember 2023 lalu, menyusul sulitnya pemulihan ekonomi China pascapandemi Covid-19.
Kredit Macet
Krisis sektor properti yang terjadi di China sejak tahun lalu telah mengancam sektor keuangan di negara dengan ekonomi terbesar kedua dunia ini.
Ancaman kredit macet dari sektor properti dikhawatirkan akan meluas dan meningkatkan ancaman terhadap sektor keuangan di China.
Beberapa bank kecil dan bank lokal di China diperkirakan akan menerima dampak terburuk dari ancaman kredit macet di sektor properti.
Secara keseluruhan, sekitar 31 bank telah melaporkan terjadinya peningkatan kredit macet di sektor properti hingga 9,83 persen di 2023 lalu.
Nilai kredit macet di 2023 lalu telah mencapai 291,2 miliar yuan, atau sekitar Rp638,1 triliun.
Load more