Jakarta, tvOnenews.com - Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa cadangan devisa (cadev) Republik Indonesia mengalami penurunan ke angka 140,4 miliar dolar AS pada Maret 2023.
Nilai tersebut turun dari bulan Februari lali yang angkanya mencapai 144,0 miliar AS.
BI menyatakan penurunan posisi cadangan devisa RI tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pembayaran utang luar negeri.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono.
"Penurunan posisi cadangan devisa ini antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah, antisipasi kebutuhan likuiditas valas korporasi, dan kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah seiring dengan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global," ujar Erwin, Jumat (5/4/2024).
Posisi cadangan devisa itu setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah dan masih berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
BI menilai, cadangan devisa tersebut akan mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Selanjutnya, BI memandang cadangan devisa masih tetap memadai.
Hal ini karena masih didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi nasional yang terjaga.
Ditambah lagi adanya sinergi respons bauran kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia dan pemerintah dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. (ant/rpi)
Load more