“Kalau mainan valuasi, ya ini bisnisnya jualan saham dengan harga digoreng pakai aksi korporasi, bukan dari deviden keuntungan bisnisnya. Bisa kita uji inkonsistensi berpikirnya, waktu Pra IPO revaluasi Goodwill sesuai PSAK 22 dilakukan dengan merger Gojek dan Tokopedia, sehingga ada Goodwill,” kata dia.
“Karena, setelah dimerger (Gojek - Tokopedia), sekarang dilepas lagi ke Tiktok. Dan, Tiktok lah yang dalam posisi revaluasi. Jadi, investasi Tiktok karena revaluasi lah, buktinya dilusi saham GoTo di tiktok. Jadi, ini makin menunjukan ekonomi digital yang dimaksud, adalah bisnis jualan saham bukan membangun ekosistem (digital). Dan, posisi pemegang saham GoTo dan uang BUMN Telkom via Telkomsel beli mahal ada disini dalam posisi unsecure,” ucap Yanuar. (ebs)
Load more