Menuju visi Indonesia Maju 2045, APBN tahun 2024 pun di-design untuk mempercepat transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Target belanja negara yang mencapai Rp3.325 triliun, dipenuhi dengan pendapatan negara yang Rp2.802 triliun dan pembiayaan Rp522 triliun.
Dengan arsitektur tersebut, APBN diharapkan dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi nasional yang 5,2% dengan inflasi yang terjaga di 2,8%.
Salah satu peran bea cukai adalah sebagai kontributor penerimaan negara (revenue collector), sehingga turut mengemban amanat pendapatan negara, yaitu pada Penerimaan Perpajakan.
Target penerimaan DJBC di tahun 2024 yang Rp321 triliun, berkontribusi dalam agenda pembangunan nasional tahun 2024, seperti pembangunan Ibukota Negara Nusantara (IKN) dianggarkan Rp40 trilun. Jangan lupa agenda Pemilihan Umum (Pemilu) yang menyerap Rp 37,4 triliun.
Belum lagi program pencegahan Stunting, dengan intervensi spesifik pada peningkatan gizi ibu hamil serta imunisasi, dan intervensi sensitive pada penyediaan fasilitas kesehatan dan minuman bernutrisi, air minum dan sanitasi layak.
Rilis Badan Pusat Statistik (BPS) di awal bulan lalu, menyatakan bahwa perekonomian nasional triwulan III tahun 2023 tumbuh sebesar 4,94 persen (yoy). Secara kinerja memang masih positif, namun perlu dicermati persentase pertumbuhan (yoy) yang dibawah titik psikologis yaitu 5%. Mengingat tinggal tersisa satu triwulan lagi untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2023, untuk paling tidak berada di atas 5%.
Load more