tvOnenews.com - Penyaluran kredit untuk UMKM maupun industri besar serta konsumtif di Kalimantan Barat, menunjukkan peningkatan sebesar 10 persen.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Barat, Maulana Yasin di Pontianak.
Berdasarkan data OJK saat ini penyaluran kredit mencapai Rp67,660 triliun atau tumbuh 13,32 persen dari tahun sebelumnya di periode yang sama yaitu sebesar Rp59,707 triliun.
Penyaluran kredit perbankan didominasi sektor penerima kredit bukan lapangan usaha sebesar 42,40 persen. Sedangkan kredit macet perbankan, saat ini masih terkendali, dimana Triwulan I tahun 2023 hanya sebesar 2.04 persen padahal di periode yang sama pada tahun sebelumnya kredit macet mencapai 2,42 persen.
Maulana mengatakan bahwa saat ini OJK bekerjasama dengan tim percepatan akses keuangan daerah juga fokus kepada pertumbuhan ekonomi disektor UMKM.
“Khusus untuk UMKM, OJK juga bekerjasama dengan tim percepatan akses keuangan daerah yang fokusnya kepada UMKM,” ungkapnya.
“Sedangkan untuk industri-industri yang terdampak covid-19 ada kebijakan keringanan untuk pembayaran cicilan pinjaman bank atau leasing,” sambungnya.
Maulana mengungkapkan keringanan pembayaran cicilan pinjaman ini disesuaikan dengan tingkat kemampuan bayar nasabah. Keringanan pembayaran cicilan ini terdiri dari kebijakan penundaan pembayaran pokok dan penundaan pembayaran pokok beserta dengan bunganya.
“Agar debitur itu mampu memenuhi kewajibannya sehingga mempengaruhi daripada NPLnya,” kata Maulana.
“Kalau dia mampu otomatis dia menjadi kredit yang lancar sehingga tidak mengganggu terkait likuiditas secara keseluruhan terhadap industri perbankan,” sambungnya.
Maulana menambahkan berdasarkan data BPS saat ini pertumbuhan ekonomi Nasional mencapai 5,03% sedangkan untuk kalimantan barat sebesar 4,65% pada bulan april 2023.
Menurutnya pertumbuhan ini sejalan dengan Pertumbuhan industri perbankan, industri non bank dan pasar modal.(twh/chm)
Load more