Yogyakarta, DIY - Dalam sepekan sejak tanggal 21 - 27 Oktober 2022, Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta masih menunjukkan aktivitas kegempaan maupun guguran lava.
Menurut Kepala Balai Penyelidikan Pengembangan Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Agus Budi Santoso, pada minggu ini guguran lava teramati sebanyak 14 kali ke arah barat daya dominan ke Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 1.500 m.
Sementara suara guguran terdengar dari Pos Badan sebanyak 7 kali dengan intensitas sedang.
"Tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan dari kubah barat daya dan kubah tengah. Volume kubah terhitung tetap, yaitu untuk kubah lava barat daya sebesar 1.626.000 m3 dan kubah tengah sebesar 2.772.000 m3," jelasnya.
Dalam minggu ini kegempaan Gunung Merapi tercatat 247 kali gempa Vulkanik Dalam (VTA), 70 kali gempa Fase Banyak (MP), 303 kali gempa Guguran (RF), 25 kali gempa Hembusan (DG), dan 1 kali gempa Tektonik (TT).
Intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi. Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini tidak menunjukkan perubahan yang signifikan.
"Pada minggu ini terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan sebesar 38 mm/jam selama 95 menit di Pos Kaliurang pada tanggal 21 Oktober 2022. Tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi," ungkapnya.
Load more