Yogyakarta, DIY - Festival Kampung Srawung Rejowinangun Kotagede Yogyakarta digelar selama tiga hari sejak Rabu (20/10/2022) hingga Minggu (23/10/2022). Kegiatan yang digelar di Fasum RW 05 Rejowinangun mengangkat tema "Warga Gumbregah". Event ini mampu menjadi daya tarik wisatawan baik lokal maupun manca negara.
"Hari pertama Kampung Srawung diakhiri dengan acara puncak Pengajian Akbar dalam kebersamaan, mengangkat Kajian Warga Gumbregah, Nadhah Barokah," ungkapnya.
Bagi warga rangkaian kegiatan Kampung Srawung juga sangat mencairkan suasana keagamaan, sehingga semua masyarakat dapat menikmati sesrawungan.
"Ya semua menyatu, dan cair. Tak ada terpecah belah, semua rukun. Sangat baik bagi kehidupan kampung yang sejatihya hidup dalam gotong royong aeperti ini," ungkap Ahlan, salah seorang tokoh warga.
Hal sama disampaikan Eko Wahyudi, yang mengaku sangat terharu dengan berlangsungnya acara Festival Kampung Srawung.
"Srawung artinya berkumpul bertwgur sapa, ada komunikasi. Hal itu justru menjadi kearifan lokal. Begitu seharusnya yang terjadi pada demokrasi di tingkat paling mendasar yakni warga kampung sendiri," jelasnya.
Tokoh Kotagede Irsyam Hs Silver juga mengapresiasi acara Kampung Srawung,
"Apik Dab, acara ini muncul dari masyarakat dengan atau tanpa dukungan pemerintah sudah jalan. Tapi kebangetan kalau dinas terkait tidak support acara seperti ini yang sudah jalan selama 5 tahun secara swadaya."
Tak lupa testimoni dari Komunitas Podjok Sepeda Tua, yang diwakili TowielFiet,
"Acara ini luar biasa, harus semakin dikembangkan, semoga kedepannya bisa jadi Kegiatan destinasi wisata Yogyakarta, menjadi festival tahunan." jelasnya.
Sementara pada acara puncak Kampung Srawung hadir Mantri dari Kemantren Kotagede, Komaru Mak'arif, yang mengapreasiasi Kampung Srawung.
"Acara ini sangat bagus sekali sebagai ajang silaturahmi dan menumbuhkan kepedulian antar masyarakat perkotaan, juga bisa menggali potensi warga." ucap Komaru.
Seperti tahun sebelumnya, Kampung Srawung berkolaborasi dengan struktur pemerintahan dari level terbawah RT, RW, Kelurahan, Kecamatan, sampai Kabupaten.
Di hari kedua ini Kampung Srawung menyelenggarakan workshop wahana permainan anak tradisional, pentas seni berbagai Sanggar Anak, juga gelaran UMKM kuliner dan Fashion sebagai wujud pemberdayaan sosial masyarakat untuk kemakmuran.
Secara bersama sama warga menguri-uri budaya adiluhung Yogyakarta dimana Kampung Srawung mengumpulkan seluruh elemen masyarakat berbaur menjadi satu.
"Mulai pagi hari kami menyelenggarakan Sepeda Gembira Kota Tuo yang diikuti oleh 400 orang menyusuri Kota Tua Yogyakarta diakhiri dengan pusat kegiatan UMKM untuk ngelarisi dagangan Tonggo," terang Joko.
Pada sore hari diadakan Ambiyuk, seluruh warga dari berbagai RT melakukan Kirab budaya yang diikuti kurang lebih 1000 orang, anak-anak, remaja dan dewasa. Warga sangat antusias membawa 7 Gunungan salah satunya Apeman untuk di bagikan kepada masyarakat Umum.
Puncak acara Kampung Srawung pada malam hari menyelenggarakan acara adat dan kesenian, " Srawung Tonggo, Kembul Bujono" di hadiri oleh semua tokoh masyarakat, jajaran pemerintah, pemimpin keagamaan dan berbagai komunitas.
Joko menyebut Kampung Srawung mengangkat kembali potensi kuliner daerah setempat.
"Di luar dugaan kita, antusiame warga dalam perjamuan (sedekah) potensi dapur setiap rumah tahun ini membludak, Awalnya saya kawatir tidak cukup, Alkhamdulillah justru masih dicukupkan untuk semua tamu."ungkap Joko.
Para pengunjung menyatu menikmati Sajian Dapur Tonggo yang dapat di nikmati secara gratis sebagai wujud pelayanan sambung tresno kepada para tamu. Acara puncak dibuka dengan doa lintas agama dan sajian tarian dan hiburan rakyat, semakin menambah meriah acara Kampung Srawung ke-5 dengan tema "Warga Gumbregah".
Acara Kampung Srawung ini juga terselenggara dengan kerja keras para pemuda setempat. Harapannya semoga tahun 2023 bisa terselenggara lagi dan mendapatkan dukungan dari banyak pihak .
"Saya sangat bahagia seluruh pemuda RW 05 Rejowinangun, bersama-sama antusias membantu, semua persiapan sehingga acara ini berjalan lancar. Semoga tahun tahun berikutnya semakin meriah dan berdampak luas untuk masyarakat."tutup Fajar, selaku ketua Panitia Pelaksanaan Kampung Srawung. (Nur/Buz)
Load more