Yogyakarta, DIY - Sejumlah warga Yogyakarta yang tergabung dalam Gerakan WNI Menggugat menggelar aksi protes atas kenaikan harga BBM, di kawasan Titik Nol Kilometer, Kota Yogyakarta, Senin (5/9/22) siang.
Dalam kesempatan tersebut, mereka juga melayangkan dua surat yang ditujukan kepada Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, dan penyanyi Iwan Fals.
Bukan tanpa sebab, hal tersebut disampaikan presiden, saat gaji besar para pejabat negara, hingga direksi dan komisaris Pertamina belum dipotong
"Ketika ambisi proyek IKN dan kereta cepat masih berjalan, terus gaji presiden, wapres, menteri, hingga komisaris dan direksi Pertamina belum dipotong, apakah benar kenaikan harga BBM ini jadi opsi terakhir," katanya.
Oleh sebab itu, Wahyu pun berupaya mengadukannya kepada Ketua Umum PDI Perjuangan, dimana sampai saat ini Jokowi masih menjadi salah satu kadernya. Ia mendesak, dalam beberapa hari ini, kebijakan kenaikan harga BBM dibatalkan.
"Kami minta agar PDI Perjuangan menjewer Jokowi sebagai kadernya. Maksimal 12 September 2022 kenaikan BBM harus dibatalkan. Kalau tidak, kami menyerukan untuk menghukum PDI Perjuangan dalam Pemilu kedepan," tegasnya.
Menurutnya, Megawati menjadi sosok terakhir yang dapat diharapkan untuk meluruskan kembali pemerintahan yang dianggapnya sudah melenceng ini. Bukan tanpa sebab, dalam beberapa kesempatan, putri proklamator Soekarno itu menyebut Presiden Jokowi sebagai petugas partai.
"Saya khawatir Pak Jokowi bebal. Maka, kami mencari orang di republik ini, kira-kira siapa yang paling ditakuti. Kemudian, pilihan jatuh ke Ibu Megawati," tandasnya.
"Karena di banyak kesempatan, Ibu Megawati mengatakan bahwa Pak Presiden adalah petugas partai, meski seharusnya petugas rakyat. Jadi, kami menganggap, kata-kata beliau akan dijalankan oleh Pak Presiden," imbuh Wahyu.
Lebih lanjut, ia pun menjelaskan, sosok penyanyi kawakan Iwan Fals turut disurati, untuk mendorongnya ikut serta menyuarakan keresahan rakyat terkait kenaikan harga BBM ini, layaknya pada masa orde baru silam.
"Lagipula, saat bertemu Iwan Fals 2014 lalu, Pak Jokowi bilang kalau beliau suka lagu Galang Rambu Anarki. Mungkin, tidak tahu liriknya itu," pungkasnya. (Nur/Buz)
Load more