Sleman, DI Yogyakarta - Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan perlunya kolaborasi antara pemerintah dan pihak swasta dalam upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi. Hal itu diungkapkan usai membuka acara B20-G20 Dialogue Future of Work and Education Task Force di Hotel Royal Ambarrukmo, Yogyakarta, Senin (15/8/2022) malam.
"Kerja menghadapi masa pasca pandemi dan future of work, saya kira membutuhkan kerja kolaborasi antara pemerintah dan swasta," kata Ida kepada wartawan.
Dijelaskan Ida, pemerintah harus bergandengan tangan dengan pihak swasta termasuk serikat buruh untuk bangkit dari pandemi. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dan membutuhkan kerja konfrontasi.
Oleh karena itu, forum dialog antara B20-G20 ini menjadi salah satu cara untuk berkolaborasi dalam mewujudkan dan merumuskan langkah-langkah menghadapi tantangan pekerjaan di masa depan dan pekerjaan yang layak.
Menurutnya, ada beberapa isu yang sudah dilakukan oleh Kementerian Ketenagakerjaan terkait hal tersebut. Pertama, meningkatkan kebijakan ketenagakerjaan yang lebih baik.
"Yang ini Alhamdulillah telah berkontribusi pada peningkatan indeks daya saing Global Indonesia ke peringkat 37 dari 140 negara pada tahun 2021," terangnya.
Kemudian yang kedua, melakukan kolaborasi dengan sektor swasta organisasi tenaga kerja dan akademisi. Salah satu caranya dengan melakukan transformasi balai latihan kerja sebagai pusat kompetensi dan peningkatan produktivitas.
Sementara yang ketiga, menciptakan proses pemagangan yang berkualitas. Indonesia sendiri menurut Ida telah berkomitmen untuk memperkuat promosi pemagangan yang berkualitas.
"Pemagangan yang berkualitas dengan orientasi meningkatkan kemampuan kerja dan kesempatan yang memadai. Jadi pemagangan dalam konteks meningkatkan kompetensi ini yang kami terus lakukan," ujar politisi PKB tersebut.
Ida melanjutkan, cara terakhir adalah mendorong investasi dalam pembangunan ekonomi. Ida percaya bahwa investasi yang baik akan berkontribusi pada lima tujuan yang mendasar, yaitu menciptakan kesempatan kerja, mendorong transfer pengetahuan dan teknologi, mengembangkan kapasitas manusia, meningkatkan produktivitas dan berkontribusi pada perekonomian nasional.
"Itu hal yang dilakukan oleh pemerintah. Saya kira hal yang sama pasti juga akan dilakukan oleh dalam hal ini Kadin," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Arsjad Rasjid menyatakan ke depan akan semakin banyak tantangan yang harus dihadapi. Khususnya membangun sumber daya manusia Indonesia yang memiliki skill tepat sesuai yang dibutuhkan.
"Nah untuk inilah kolaborasi antara kami dari Kadin rumahnya pengusaha, bersama dengan kemenaker. Dan harapannya ini adalah suatu langkah yang terus dilaksanakan bukan hanya sekali-sekali ini tapi kita terus melakukan suatu proses continuation. Karena ini adalah kolaborasi gotong royong bersama antara pemerintah dan swasta," pungkasnya. (apo/ade).
Load more