Kenal Plengkung Gading? Ternyata Itu Bukan Nama Asli Bangunan Bersejarah di Yogyakarta Ini
- via Alodia Tour
DI Yogyakarta - Mengenal Bangunan bersejarah Plengkung Gading. Yogyakarta menjadi salah satu kota di Indonesia yang memiliki peninggalan sejarah yang cukup banyak. Sebut saja candi, benteng hingga bangunan Kraton.Â
Banyak wisatawan baik domestik maupun wisatawan mancanegara datang ke Yogyakarta untuk berkunjung ke tempat-tempat bersejarah tersebut. Sebab, sebagian besar dibuka dan dijadikan sebagai tempat kunjungan wisata.
Jika mendengar nama Kraton Jogja, Candi Prambanan, atau Benteng Vredeburg, mungkin sudah tidak asing lagi. Namun, bagaimana dengan Plengkung Gading?
Dilansir dari laman resmi informasi pariwisata Yogyakarta Dinas Pariwisata DIY, berikut beberapa hal yang perlu kamu ketahui mengenai Plengkung Gading.
Memiliki nama asli Plengkung Nirbaya
img: via GNFI/​Shutterstock/Herukru
Meski lebih dikenal dengan nama Plengkung Gading, ternyata bangunan bersejarah ini memiliki nama asli Plengkung Nirbaya. Letaknya berada di sisi selatan alun-alun selatan Yogyakarta.
Plengkung Gading termasuk salah satu dari 5 Plengkung yang menghubungkan dengan Keraton. Kelima plengkung tersebut adalah Plengkung Tarunasura, Plengkung Nirbaya (Plengkung Gading, Plengkung Madyasura, Plengkung Jaga Surya dan Plengkung Jagabaya.
Diantara kelimanya, salah satu yang terkenal adalah Plengkung Gading atau Nirbaya ini. Nirbaya memiliki arti bebas dari bahaya duniawi. Bentuknya masih terjaga keasliannya sampai saat ini.Â
Makna Nama Plengkung Gading
Nama plengkung memiliki arti melengkung, sebab bangunan ini merupakan bangunan peninggalan sejarah yang berupa pintu gerbang yang melengkung. Itulah mengapa disebut dengan istilah Plengkung.
Sementara nam Gading sendiri diambil dari warnanya yang berwarna putih atau Gading. Jadi Plengkung Nirbaya ini disebut Plengkung Gading karena bentuk gerbang yang melengkung dan berwarna putih.
Selain itu, bangunan ini juga termasuk gapura yang digunakan sebagai pintu masuk menuju jeron benteng Kraton Jogja.
Sebagai pintu keluar jenazah
img: via Dinas Pariwisata DIY
Konon katanya Sultan yang masih hidup tidak diperbolehkan melewati lengkung di benteng bagian selatan ini. Sebab bangunan plengkung Gading ini merupakan pintu keluar jenazah bagi sultan yang sudah wafat ketika dibawa menuju Makam Imogiri.
Load more