"Bersyukur kita masih sehat, dan pelaku usaha di berbagai sektor saling gotong royong membantu satu sama lain," ungkapnya.
Sementara menurut Giyanto, salah satu bapak penarik becak, dirinya mengaku tidak menyangka diundang masuk ke restoran hotel bintang lima. Ia merasa bersyukur atas kepedulian pihak hotel mengajak berbuka puasa bersama rekan-rekannya sesama penarik becak.
Selama ini, pandemi telah menghantam sektor pariwisata berikut memberi dampak juga bagi para penarik becak seperti dirinya.
".. ya bagus dan terimakasih, saya seneng disini, saya suka lawuhnya atau lauknya.. ayam bacem apa namanya, kalo rasanya pedesss!!," ungkap Giyanto lugu sambil tersenyum puas.
Bersama lima rekan lainnya, Giyanto pun mencicipi menu-menu berkelas Hotel Bintang 5 yang dihidangkan secara khusus untuk para penarik becak. Mulai dari hidangan pembuka, hingga kuliner makanan khas Sego Luwuk dan Bebek Bale Agung.
Keduanya adalah menu tradisional yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan makanan yang kaya akan citarasa. Hidangan lainnya seperti nasi puyuh rica, ayam bacem, menu orengan, craffel, maupun minuman es buah, kolak, hingga salad buah yang menjadi sajian berbuka puasa yang segar. Kuliner yang diracik para chef hotel ini pun terasa nikmat disantap saat berbuka tiba.
Kemudian, secara simbolis penyerahan santunan untuk anak yatim diberikan oleh George Edwin Anatoni selaku General manager Hotel Jambuluwuk Malioboro kepada perwakilan anak yatim dan tukang becak. Santunan tersebut berupa makanan ringan serta dalam bentuk uang.
Load more