Sidang Kasus Mobil BMW Tabrak Mahasiswa UGM, Penasehat Hukum Christiano Tarigan Sebut Dakwaaan JPU Tak Cermat
- Tim tvOne - Sri Cahyani Putri
Sleman, tvOnenews.com - Sidang eksepsi dalam kasus kecelakaan maut mobil BMW dengan terdakwa Christiano Pengarapenta Pengidahen Tarigan berlangsung secara hybrid di Pengadilan Negeri (PN) Sleman, Rabu (10/9/2025).
Dalam eksepsi tersebut, penasehat hukum terdakwa menyebut dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) tidak cermat. Sebab, dugaan kelalaian yang dilakukan oleh terdakwa merupakan tindakan kelalaian dari korban sendiri yang tidak memberikan isyarat maupun tanda ketika akan mengubah arah.
Sedangkan, terdakwa Christiano Pengarapenta Pengidahen Tarigan dalam keadaan ketika ingin mendahului korban telah menggunakan jalur kanan dari kendaraan yang akan dilewati kendaraan korban. Terdakwa mempunyai jarak pandang yang bebas dan tersedia ruang yang cukup untuk mendahului.
"Sehingga, telah cukup jelas bahwa terdakwa tidak lalai dalam berkendara. Dengan kata lain, kelalaian korban sendiri yang menyebabkan kecelakaan lalu lintas terjadi. Karena tidak memberikan isyarat maupun tanda dalam bentuk apapun sebelum melakukan perubahan arah dengan kendaraan bermotor yang ia naiki," kata Arya Senatama, perwakilan penasehat hukum terdakwa saat membacakan dakwaan.
Dalam kasus ini, perbuatan terdakwa menurut jaksa sesuai dengan unsur Pasal 310 ayat 4 Undang-undang (UU) RI Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) atau Pasal 311 ayat 5 UU RI Nomor 22 Tahun 2009 tentang LLAJ.
Namun menurut Arya, rumusan pasal yang didakwakan terhadap terdakwa adalah dalam bentuk dakwaan alternatif sehingga jaksa tampak ragu dalam mengkualifikasikan perbuatan terdakwa.
"Kami berpendapat bahwa saudara JPU terlalu percaya diri dan tergesa-gesa dalam menerapkan dakwaan yang ditujukan kepada klien kami (Christiano Pengarapenta Pengidahen Tarigan)," ucap Arya.
Selain itu, penasehat hukum terdakwa juga melihat adanya kekeliruan atau error in persona yang dilakukan oleh JPU. Berdasarkan Kartu Tanda Penduduk (KTP), Akta Kelahiran, Kartu Keluarga, Ijazah dan segala identitas kependudukan tertulis nama lengkap terdakwa adalah Christiano Pengarapenta Pengidahen Tarigan.
Namun, JPU berkali-kali keliru menyebutkan nama terdakwa adalah Christiano Pengarapenta Pengindahen Tarigan.
Terkait dengan eksepsi ini, Ketua Majelis Hakim PN Sleman, Irma Wahyuningsih memutuskan persidangan ini dilanjutkan pada Kamis (11/9/2025) besok.
Load more