ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Siasat Atasi Gelombang Demonstrasi, PSKP UGM: Aparat Tak Pakai Kekerasan, Pemimpin Negara Dengarkan Aspirasi Rakyat

Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian (PSKP) UGM mengingatkan pemerintah dan DPR agar mendengarkan aspirasi masyarakat dan membenahinya secara struktural.
Kamis, 4 September 2025 - 10:52 WIB
Aksi demonstrasi yang diselenggarakan oleh mahasiswa dari berbagai kampus yang tergabung dalam Aliansi Jogja Memanggil di Boulevard UGM, Senin (1/9/2025) lalu.
Sumber :
  • Tim TvOne - Sri Cahyani Putri

Yogyakarta, tvOnenews.com - Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian (PSKP) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta mendesak aparat tidak menggunakan kekerasan dalam menangani gelombang aksi demonstrasi. Sebab, massa yang sedang marah, jika direspon dengan kekerasan justru mereka akan merespon lebih keras lagi.

 

"Dalam menghalau aksi para demonstran, aparat tidak menggunakan kekerasan. Mestinya, para pemegang otoritas dan kebijakan itu paham bahwa kekerasan yang ditekan dengan kekerasan lebih besar tidak selalu bisa efektif," kata Achmad Munjid, Kepala PSKP UGM, Rabu (3/9/2025).

 

Menurut Munjid, aksi unjuk rasa yang menjurus pada tindak kekerasan, penjarahan dan pembakaran di berbagai daerah berawal dari aksi penyampaian aspirasi mahasiswa dan masyarakat terkait berbagai kebijakan pemerintah maupun DPR dinilai tak berpihak kepada rakyat. Kemarahan massa diperparah dengan peristiwa kendaraan taktis Brimob Polda Metro Jaya yang melindas pengemudi ojek online (ojol), Affan Kurniawan hingga tewas.

 

Selain itu, eskalasi kekecewaan rakyat dipicu ketimpangan sosial yang berlangsung secara berkepanjangan. Saat ini, kondisi ekonomi Indonesia berada dalam situasi sulit. Contohnya, maraknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), bisnis lesu, serta anggaran negara yang tekor. Kemudian, kebijakan yang diambil para pemimpin negara dianggap menyengsarakan rakyat. 

 

Juga, kemewahan dan fasilitas yang dipamerkan para pejabat memberikan jurang besar antara pemerintah dengan rakyat. Ditambah, adanya komentar-komentar para wakil rakyat yang dinilai menyakiti hati masyarakat semakin memperburuk keadaan.

 

"Jadi rakyat tidak merasa diwakili, tidak merasa dibela dan tidak merasa didengar," ungkap Munjid.

 

Oleh karena itu, Munjid mengingatkan pemerintah dan DPR mendengarkan aspirasi yang disuarakan masyarakat dan membenahinya secara struktural.

 

"Akar penyelesaiannya dari permasalahan yang ada, seperti merevisi kebijakan, mengganti pejabat-pejabat yang arogan serta menghentikan program-program pemerintah yang dinilai memberatkan," ucapnya.

 

Ia pun meminta agar seluruh pihak, seperti tokoh agama, akademisi, orang-orang dengan otoritas dan berpengaruh dan media ikut berpartisipasi dalam menyuarakan aspirasi dan tuntutan bukan hanya mengimbau masyarakat untuk menahan diri. (scp/dan)

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Menantu Kerap Ditekan Permintaan Mertua? Ini Jawaban Bijak dari Ulama untuk Membantu Menyikapinya

Menantu Kerap Ditekan Permintaan Mertua? Ini Jawaban Bijak dari Ulama untuk Membantu Menyikapinya

Ketika suami istri masih menetap di rumah orang tua, tak jarang orang tua menyimpan harapan terhadap anak dan menantunya. Bila mertua banyak permintaan, menantu harus bagaimana?

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT