Mencicipi Kopi Era Kolonial Belanda Sembari Belajar Budidaya di Agroeduekowisata Budaya Trajumas Java Coffe Kulon Progo
- Tim tvOne - Tim tvOne
Di tahun tersebut, juga mendapat bantuan dari Paniradya Kaistimewan berupa stimulan pupuk dari anggaran Bantuan Keuangan Khusus (BKK). Serta ada beberapa Tanah Kas Desa (TKD) yang dimanfaatkan di sekitar Trajumas Java Coffe.
Hingga saat ini, sudah ada kurang lebih 123 petani dari 10 pedukuhan yang turut dilibatkan dalam pengembangan usaha tersebut.
Selain Kopi Liberica, ada dua varian kopi unggulan yang bisa dinikmati di Trajumas Java Coffe yaitu Robusta dan Arabica.
Tio mengungkap, kelebihan kopi produksi Trajumas Java Coffe ada sedikit aroma rempah ketika disantap. Hal ini karena pohon kopinya ditanam berdampingan dengan beberapa pohon rempah-rempah seperti pohon kemukus atau dikenal lada hitam.
Lebih menariknya lagi, ada beragam paket yang bisa dinikmati wisatawan saat berkunjung ke Agroeduekowisata Budaya Trajumas Java Coffe. Di antaranya paket edukasi yang dibandrol seharga Rp 150.000.
Di dalam paket tersebut, wisatawan bisa mengetahui bagaimana budidaya tanaman kopi mulai dari pengolahan hingga penyajiannya. Serta, paket live in selama 1 hari 1 malam dengan harga sekitar Rp 250.000.
Terpisah, Paniradya Pati Kaistimewaan, Aris Eko Nugroho menuturkan bahwa pendampingan yang dilakukan oleh Paniradya Kaistimewan untuk pengembangan agroeduekowisata budaya Trajumas Java Coffe di Kabupaten Kulon Progo ini. Mulai dari monitoring evaluasi program kegiatan untuk pengembangan kopi di Kalurahan pagerharjo melalui pendekatan kawasan terpadu.
"Untuk pengembangan (agroeduekowisata budaya Trajumas Java Coffe) ada bantuan tanaman dilakukan dinas pertanian, juga ada bantuan peralatan maupun bangunan," katanya.
Disampaikan Aris, pada 2023, Paniradya Kaistimewan menggelontorkan anggaran sebesar Rp 120.000.000 dari BKK Desa Mandiri untuk pembangunan rumah produksi.
Pada 2024, menggelontorkan dana dari BKK ke Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo hibah kelompok tani Taruna Tani sebesar Rp 124.800.000 untuk pengadaan bibit 7.800 batang kopi arabica dan pupuk 23.400 kg
Pada 2025, menggelontorkan BKK Kawasan Terpadu untuk pengadaan bibit kopi sejumlah 20.000 batang sebesar Rp 250.000.000 serta anggaran Rp 400.000.000 untuk pembangunan penyempurnaan kawasan rumah produksi. (buz)
Load more