Mencicipi Kopi Era Kolonial Belanda Sembari Belajar Budidaya di Agroeduekowisata Budaya Trajumas Java Coffe Kulon Progo
- Tim tvOne - Tim tvOne
Kulon Progo, tvOnenews.com - Agroeduekowisata Budaya Trajumas Java Coffe bisa menjadi pilihan wisatawan ketika berlibur di Pagerharjo, Kapanewon Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta.
Disana, wisatawan bisa menikmati beragam varian kopi sembari belajar bagaimana budidaya tanaman tersebut.
Agustinus Sulistio selaku pemilik Trajumas Java Coffe menceritakan, awalnya usahanya tersebut dirintis sejak tahun 2019 lalu.
Kala itu, ia bersama lima orang rekannya melihat beragam potensi sumber daya alamnya yang melimpah hanya saja belum termaksimalkan dengan baik terutama di lahan-lahan pertanian.
Mulai 2019-2020 atau kurang lebih 1 tahun, mereka akhirnya melakukan penelitian tentang beberapa tanaman yang berpotensi hidup di wilayah Pagerharjo terutama di dataran 10 pedukuhan. Waktu itu, ada lima item tanaman yang diteliti dari mulai rempah-rempah, palawija dan kopi.
Dalam penelitian tersebut, mereka menemukan pohon kopi yang ada sejak kolonial Belanda dengan sistem tanam paksa atau dikenal cultuurstelsel. Dari tanam paksa itu, diketahui ada Kopi Londo atau namanya Kopi Siberia atau dikenal saat ini dengan Kopi Liberica.
"Waktu itu ada beberapa hal yang menggelitik kita dengan potensi yang sedemikian banyak kenapa desa ini belum terkenal. Karena kita kalau mau ke Menoreh atau Pagerharjo gak ngerti mau ngapain, gak ada tujuan di awal," kata Tio sapaan akrabnya saat dihubungi, Jumat (25/4/2025)
Darisitu, lanjut Tio, mulailah mengembangkan pertanian bekerjasama dengan BUMDes untuk mengembangkan kopi secara swadaya masyarakat. Pada tahun 2021, tertanam 12.000 batang bibit kopi lokal.
Disana, lahan-lahan yang belum maksimal mereka coba manfaatkan dan membuat target-target yang akan dicapai selama 10 tahun ke depan terhitung sejak 2019.
"Salah satu targetnya yaitu 50 hektar (ha) tanaman kopi. Untuk saat ini, sudah tercapai 24 ha. Cuma, karena lahannya punya petani gak bisa hamparan-hamparan karena pegunungan, sehingga ada sebagian yang sudah ditanam misalnya 5 ha," ucap Tio.
Lebih lanjut, manajemen perkebunan itu terus berkembang sampai 2023. Di tahun 2023, Trajumas Java Coffe resmi didampingi oleh BUMDes dalam rangka menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) desa setempat.
Load more