Sleman, tvOnenews.com - Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM), Muhammad Wahyudi menegaskan, pendakian di Taman Nasional Gunung Merapi sudah ditutup sementara dari via manapun untuk umum sejak tujuh tahun terakhir. Hal ini dikarenakan, status Gunung Merapi masih berada di level 3.
"Pendakian di Taman Nasional Gunung Merapi sudah ditutup sementara sejak Mei 2018. Ini karena statusnya masih siaga (Level 3)," tegasnya saat dihubungi, Senin (14/4/2025).
Wahyudi juga menegaskan bahwa siapapun tidak diperkenankan beraktivitas pada radius 3 kilometer (km) dari puncak Merapi.
Berdasarkan data dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) pada hari ini pukul 06.00-12.00 WIB, potensi bahaya Gunung Merapi berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km dan Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara, meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Data kegempaan di Gunung Merapi tercatat untuk guguran lava berjumlah 44 dengan amplitudo 2-14 mm dan durasi 47.5-233.09 detik.
Secara visual, gunung kabut 0-III. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 25 m di atas puncak kawah. Serta secara meteorologi, cuacanya mendung, angin bertiup tenang ke arah timur, suhu udara 22-25.7°C, kelembaban udara 79.8-86.6 persen dan tekanan udara 873.1-915.9 mmHg.
Load more