Terduga Korban Penipuan Investasi Farrel Berencana Buat Laporan Polisi Atas Dugaan Pemalsuan Dokumen
- Tim tvOne - Sri Cahyani Putri
Bantul, tvOnenews.com - Anggoro membeberkan fakta-fakta mengejutkan dari Christoper Farrel Millenio yang hilang misterius di Pantai Pandan Payung, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta pada Minggu (9/2/2025).
Diketahui, Anggoro merupakan korban dalam dugaan kasus penipuan investasi yang menyeret eks pendiri startup 'Kecilin'.
Kasus penipuan tersebut terdaftar dalam laporan polisi Nomor LP/B/636/XI/2024/SPKT/Polresta Sleman/ Polda DI Yogyakarta tanggal 6 November 2024. Namun sejak kasus tersebut dilaporkan, kata Anggoro, Farrel dinilai tidak kooperatif karena mangkir dari panggilan polisi.
Ke depan, ia berencana untuk kembali melaporkan Farrel ke pihak kepolisian terkait Pasal 263 KUHP tentang barang siapa dengan sengaja memakai surat palsu atau yang dipalsukan seolah-olah asli, bila pemakaian surat itu dapat menimbulkan kerugian.
"Saya masih punya beberapa pasal yang bisa saya sangkakan ke Farrel berupa penipuan dokumen," kata dia, Senin (24/2/2025).
Anggoro kemudian menerangkan awal mula kejadian penipuan investasi tersebut. Berawal pada Maret 2023, Farrel menghubungi dirinya melalui instagram.
Awalnya, Farrel menanyakan kabar dirinya. Setelah itu, komunikasi berlanjut ke Whatsapp bahwa Farrel ingin bertemu dengan dirinya.
Saat itu, Farrel mengajak dirinya bertemu di Perumahan Hyarta Residence, Jalan Palagan Tentara Pelajar, Ngaglik, Kabupaten Sleman. Rumah inilah yang akhirnya diketahui bukan milik Farrel melainkan dikontrak.
Di rumah tersebut, Farrel bilang ada proyek dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan) yang totalnya kurang lebih Rp 13 Miliar.
Kemudian, Farrel meminta bantuan kepada Anggoro untuk menutup kekurangan dengan nominal Rp 600 juta. Karena proyek sudah hampir selesai saat itu. Untuk meyakinkan dirinya, Farrel menunjukkan surat perjanjian kerjasama proyek tersebut.
Akan tetapi, setelah uang ditranfer, baik transfer secara langsung ke rekening Farrel dan transfer ke rekening orang lain yang diminta Farrel kirim, ia berikan langsung dan juga melalu alamat dompet crypto.
Namun mulai Agustus 2024, Farrel susah untuk berkomunikasi. Terlebih, ia mendapatkan fakta bahwa surat perjanjian kerjasama itu ternyata palsu.
"Jadi dokumen perjanjian itu palsu. Dalam perjalanannya juga dia memberikan cek yang diberikan oleh Farrel ternyata juga tidak bisa dicairkan atau cek kosong," ucap Anggoro.
Selain dirinya, ada beberapa temannya yang juga menjadi korban dugaan penipuan Farrel. Anggoro mengungkap ada beragam modus yang digunakan Farrel agar terbebas dari kasus penipuan tersebut.
"Modus Farrel ketika para korbannya sudah menyadari itu alibinya kalau di saya, dia (Farrel) ngaku tertusuk atau ditikam, kena operasi tangkap tangan (OTT) di Polda DIY, sekarat dan sebagainya," ungkapnya.
Anggoro juga mempertanyakan keluarga terkait hilangnya Farrel. Sejak hilang pada 9 Februari lalu, pihak keluarga tidak ada yang membuat laporan orang hilang ke kepolisian setempat. Bagi dirinya, ini sangat janggal sekali karena anak mereka hilang namun tidak dilaporkan ke polisi.
Terpisah, Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry mengatakan, hingga saat ini, belum ada laporan perihal orang hilang yang masuk ke polisi dari pihak keluarga Farrel.
"Gak ada (laporan polisi yang masuk terkait orang hilang)," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah barang milik Farrel berupa dompet yang berisi identitas KTP dan uang tunai senilai Rp 28 ribu juga handphone, jam tangan warna hitam, jamper dan kaus warna hitam serta delapan surat yang ditujukan kepada pihak keluarga ditemukan oleh penjaga warung di sekitar pantai.
Barang-barang itu terbungkus dalam tas kresek warna putih. Ada dugaan Farrel menceburkan diri ke laut. Makanya dilakukan pencarian di malam itu juga. Namun karena belum cukup bukti adanya orang menceburkan diri ke laut, petugas SAR kemudian menghentikan pencarian.
Saat dihubungi tvOnenews.com pada Selasa (18/2/2025), Ibu Farrel, Hening B Prabawati mengatakan pihak keluarga masih melakukan upaya pencarian di sekitar lokasi temuan barang-barang milik Farrel sehingga pihak keluarga belum membuat laporan orang hilang ke pihak kepolisian.
"Pelaporan terkait orang hilang memang belum kami lakukan, karena kami masih berharap untuk pencarian terus dilakukan. Untuk pelaporan polisi, saya rasa akan kami lakukan, tetapi, menanti jika benar-benar kami sudah pasti, sudah yakin bahwa mas Farrel hilang," ungkap Hening. (scp/buz)
Load more