ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Pentas Wayang 'Khalid Basalamah' Banjir Kritikan, Begini Kata Gus Miftah

Gus Miftah banjir kritikan warganet usai menggelar pentas wayang di Pondok Pesantrennya yang menyinggung penceramah Khalid Basalamah, Jumat (18/2/2022) lalu.
Senin, 21 Februari 2022 - 20:04 WIB
Gus Miftah saat membacakan sajak dalam pementasan wayang di Ponpesnya (Tangkapan Layar).
Sumber :
  • Tim tvOne - Andri Prasetyo

Sleman, DIY - Ustadz nyentrik Gus Miftah banjir kritikan warganet usai menggelar pentas wayang yang menyinggung penceramah Khalid Basalamah. Pentas wayang tersebut digelar di Pondok Pesantren Ora Aji miliknya di kawasan Sleman, Yogyakarta pada Jumat (18/2/2022) malam lalu.

Dalam pentas wayang dengan dalang Ki Warseno Slank tersebut, turut ditampilkan tokoh wayang yang menyerupai Khalid Basalamah. Tokoh tersebut bahkan berkali-kali digebuk oleh lakon wayang lainnya seperti Prabu Bolodewo.

Di tengah pertunjukan, Gus Miftah juga membacakan sajak yang isinya disebut-sebut menyindir bahkan mengkritik Khalid Basalamah. Akibatnya, kolom komentar ustadz bernama asli Miftah Maulana Habiburrahman itu dibanjiri hujatan netizen.

Hingga pukul 18.45 WIB hari Senin (21/2/2022) sudah lebih dari 10.000 warganet yang berkomentar. Tak jarang komentarnya berisi kritikan kepada ustadz kelahiran Lampung itu.

Menanggapi hal ini, Gus Miftah menyebut jika soal konten, lakon dan atraksi dalam pertunjukan wayang merupakan domain seorang dalang. 

"Jadi isinya tentang apa, itu kita hanya dikasih lakonnya saja. Tetapi pertunjukkannya seperti apa itu ya urusan dalang, bukan urusan saya dan saya tidak bisa intervensi itu. Itu sudah merupakan kebiasaan, bahwa atraksi panggung atau atraksi dalam pertunjukan wayang itu urusan dalang," ujarnya saat dihubungi wartawan, Senin (21/2/2022).

Miftah menjelaskan, ponpesnya sudah rutin menggelar pentas wayang sejak tahun 2012. Namun belakangan sempat terhenti karena pandemi Covid-19.

"Jadi kalau dimaknai pentas wayang itu merupakan reaksi atau respon dari apa yang terjadi saat ini, saya pikir kurang pas," ungkapnya.

Pentas yang dimainkan pada Jumat pekan lalu disebut Miftah karena permintaan para seniman. Mereka ingin ikut memberikan sumbang saran karena dirinya dianggap peduli dengan seni budaya.

Sementara terkait sajak yang ia bacakan, pendakwah berusia 40 tahun itu mengaku menjadi tanggung jawabnya. Namun ia menjelaskan jika perbedaan pendapat dalam ilmu merupakan hal yang lumrah dan sah-sah saja.

"Persoalan orang berbeda pendapat itu kan lumrah-lumrah saja. Mungkin dalam satu hal saya tidak sependapat dengan Ustad Khalid Basalamah tetapi dalam satu hal yang lain mungkin juga sependapat, yang membesar-besarkan itukan orang-orang yang mencari keuntungan atau mencoba memancing di suasana seperti ini saja begitu," tegasnya.

Halaman Selanjutnya :
Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Menantu Kerap Ditekan Permintaan Mertua? Ini Jawaban Bijak dari Ulama untuk Membantu Menyikapinya

Menantu Kerap Ditekan Permintaan Mertua? Ini Jawaban Bijak dari Ulama untuk Membantu Menyikapinya

Ketika suami istri masih menetap di rumah orang tua, tak jarang orang tua menyimpan harapan terhadap anak dan menantunya. Bila mertua banyak permintaan, menantu harus bagaimana?

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT