Sleman, DIY - Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar vaksinasi Covid-19 dosis ketiga di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran, Sleman, Rabu (16/2/2022). Vaksinasi booster ini menyasar para guru dan pengajar di ponpes tersebut.
"Hari ini kita booster staf dan guru-guru dari Pondok Pesantren Sunan Pandanaran," ujarnya usai meninjau vaksinasi.
Dipilihnya guru dan pengajar, menurut Andry, karena mereka sebagai salah satu prioritas penerima vaksin booster. Apalagi tingkat mobilitas para guru juga terbilang tinggi.
"Guru-guru ini kan mereka tidak berada pada ruang terbatas. Kalau siswa-siswi santriwan-santriwati kan pada dormitory (asrama) tapi kalau guru-guru ini kembali ke rumah, mereka nanti berakses dengan masyarakat lain, keluarganya dan sebagainya kemudian kembali lagi ke pesantren sehingga prioritas. Mereka yang memiliki mobilitas tinggi bertemu dengan banyak orang itulah yang kemudian kita booster," terangnya.
Selain itu, lanjut Andry, data menunjukkan hampir separuh klaster penularan Covid-19 di DIY berasal dari lingkungan sekolah. Oleh karena itu pihaknya memilih lingkungan pesantren sebagai salah satu prioritas penerima vaksin dosis ketiga.
"Hari ini kita lihat hampir 50 persen klaster yang terjadi adalah klaster PTM. Ini tadi juga saya berkoordinasi dengan ponpes untuk waspada pesantren di Sunan Pandanaran karena kalau udah kena, mereka kan hidup dalam dormitoriy pada mess-mess sehingga penularan juga sangat cepat," ungkap Andry.
Oleh karenanya Andry mengingatkan pemilik ponpes untuk lebih waspada dan tetap menjalankan protokol kesehatan.
"Belajar dari beberapa kasus dan eksperimen yang kita lakukan meskipun mereka pada ruang tertutup tapi kita ingatkan juga kepada pemilik pondok pesantren untuk melakukan langkah-langkah taktis supaya Omicron ini tidak menulari kepada anak-anak kita di pesantren," katanya.
Kepala Madrasah Tsanawiyah Ponpes Sunan Pandanaran Fany Rifcoh menyatakan, ada sekitar 350 hingga 400 pengajar yang terjadwal mendapatkan vaksin booster.
"Hanya saja belum 100 persen tenaga pengajar di sini karena ada syarat minimal enam bulan, ada beberapa teman-teman kami sekitar 150an yang memang nanti ikut yang bulan Maret," jelasnya.
Fany berharap dengan sudah mendapatkan vaksin booster maka kekebalan tubuh akan meningkat sehingga proses belajar mengajar bisa berjalan lancar.
"Ini ikhtiar kita semua untuk selalu sehat sehingga nanti dari proses pembelajarannya bisa berjalan seperti yang diharapkan. Karena sekarang sudah mulai PTM terbatas, bahkan kalau di pesantren sudah full jadi harapan kami bisa lancar semuanya," pungkasnya. (Andri Prasetiyo/Buz).
Load more