Yogyakarta, tvOnenews,com - Polisi masih melacak pisau yang digunakan untuk melakukan penusukan terhadap santri di Jalan Prawirotaman, Kota Yogyakarta pada 23 Oktober 2024 lalu.
Pasalnya, hampir tiga pekan pasca penusukan, pisau tersebut masih belum ditemukan. Menurut pengakuan pelaku, pisau dibuang di sekitar kawasan pojok Beteng wetan Keraton Yogyakarta.
"Itu kan pisau dibuang antara pojok Beteng Timur sampai jalan ke timur, karena larinya dia kesana. Tapi, kita sisir karena buangnya kiri gak kita temukan. Tapi, kita sudah buatkan Daftar Pencarian Barang (DPB)," kata Kompol MP Probo Satrio, Kasatreskrim Polresta Yogyakarta kepada awak media, Senin (11/11/2024).
Selain itu, polisi juga masih mendalami peran dari tujuh pelaku yang telah berhasil ditangkap. Ketujuh pelaku inisial VL (41), NH alias E (29), F alias I (27), J (26), Y (23), T (25) dan R alias C (43).
Untuk diketahui, kejadian bermula ketika ada rombongan berjumlah kurang lebih 15 orang yang nongkrong dan minum-minuman keras di Luku Kafe. Kemudian, beberapa orang dari rombongan menyeberang ke arah barat, tempat orang jualan satai.
Disitulah pelaku menusuk santri yang tengah membeli satai tersebut. Akibatnya, santri inisial SF (19) mengalami luka robek dibagian perut sebelah kiri sehingga mendapat tiga jahitan. Serta luka memar dibagian kepala, tangan dan kaki akibat pukulan balok dan kursi. Sementara, rekannya inisial MA (19) mengalami luka dibagian kepala, tangan dan kaki akibat pukulan benda keras.
Atas kejadian tersebut, polisi sampai saat ini masih melakukan razia terhadap peredaran minuman beralkohol di wilayahnya. Razia dengan skala besar-besaran menyasar toko, outlet penjualan miras yang ilegal maupun legal namun belum lengkap perizinannya.
Load more